Kebakaran hanguskan 30 hektare lahan mineral di Sumbar

id karhutla, kabupaten lima puluh kota, sumbar, teropong bencana

Kebakaran hanguskan 30 hektare lahan mineral di Sumbar

Ilustrasi - Kebakaran hutan dan lahan mineral gambut di Sumatera Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sekitar 30 hektare lahan mineral terbakar di Desa Andaleh, Kecamatan Luak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Selasa malam, mengatakan bahwa kebakaran terdeteksi mulai terjadi pada Senin (26/5) siang diduga dipicu oleh cuaca panas ekstrem akibat musim kemarau yang sedang berlangsung di daerah setempat.

“Medan yang sulit dijangkau dan keterbatasan pasokan air menjadi tantangan besar dalam upaya pemadaman,” ujar Abdul.

Dia memastikan bahwa tidak ada korban jiwa namun, upaya penanggulangan dilakukan secara cepat untuk mencegah meluasnya titik api.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lima Puluh Kota bersama Dinas Pemadam Kebakaran, TNI, dan unsur lainnya segera dikerahkan ke lokasi beberapa saat menerima laporan warga untuk memadamkan api dan melakukan kaji cepat terhadap dampak yang ditimbulkan.

Menurut Abdul, bantuan logistik berupa air juga telah disalurkan pemerintah daerah ke lokasi kebakaran guna mendukung operasi pemadaman di lapangan.

BNPB mengkonfirmasi berdasarkan laporan dari tim petugas gabungan api kebakaran sudah berhasil dipadamkan, dan saat ini dilangsungkan proses pendinginan guna mencegah api kembali menyala dan menjalar.

BNPB mengingatkan masyarakat di Sumatera Barat khususnya Kabupaten Lima Puluh Kota diminta untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat menyulut kebakaran, seperti membuka lahan dengan cara dibakar ataupun menyalakan api ketika berada di lahan mineral yang kering.

"BNPB juga mengimbau pemerintah daerah agar meningkatkan kewaspadaan serta memperkuat edukasi dan mitigasi risiko kebakaran hutan dan lahan di daerah rawan," kata dia.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.