Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat meminta jamaah calon haji (JCH) asal daerah itu dapat menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah di tengah cuaca panas ekstrem yang sedang terjadi di Tanah Suci.
"Informasi yang kami terima, kondisi di Tanah Suci panas. Untuk itu kita menghimbau kepada seluruh jamaah calon haji agar selalu menjaga kesehatan," kata Wakil Wali Kota Pariaman Mulyadi di Pariaman, Kamis.
Ia mengatakan karena kondisi tersebut JCH tidak saja diminta untuk selalu berdoa memohon perlindungan kepada Allah SWT namun juga mendengarkan arahan dari pimpinan rombongan serta tidak berpencar.
Ia menyampaikan karena CJH berangkat dan menjalankan ibadah secara berombongan maka mereka diminta menjadikan setiap anggota rombongan sebagai keluarga yang siap membantu satu sama lain.
Mulyadi meminta warga Pariaman untuk ikut mendoakan JCH asal Indonesia agar dapat menjalankan rukun Islam ke lima tersebut dengan baik serta kembali ke tanah air dengan selamat dan memperoleh haji yang mabrur.
"Kami juga menitipkan doa kepada JCH asal Pariaman agar kami (Balad-Mulyadi) tetap amanah dalam mengemban tugas (sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pariaman) dan terus sejalan sehingga Kota Pariaman lebih baik lagi kedepannya," katanya.
Jumlah JCH asal Pariaman pada tahun ini berjumlah 105 orang yang terdiri dari laki-laki 42 orang dan perempuan 63 orang yang terbagi dalam dua kloter.
103 orang tergabung ke dalam Kloter 11 dan dua orang bergabung dalam Kloter 15. Sementara JCH asal Pariaman tertua berusia 83 tahun dan termuda berusia 22 tahun.
JCH asal Pariaman secara resmi dilepas oleh Mulyadi pada Rabu kemarin dan untuk Kloter 11 keberangkatan ke Jeddah dijadwalkan hari ini sekitar pukul 18.40 WIB. Sedangkan Kloter 15 dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci pada 30 Mei sekitar pukul 02.05 WIB.
Sebelumnya memasuki gelombang kedua kedatangan jamaah calon haji Indonesia di Tanah Suci, Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) mengingatkan seluruh jamaah untuk terus menjaga kesehatan dan mempersiapkan fisik sebaik-baiknya menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Wakil Kepala BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu, cuaca di Arab Saudi yang kini memasuki musim panas ekstrem menjadi tantangan tersendiri bagi jamaah. Dia pun mengingatkan agar jamaah tidak memaksakan diri dalam aktivitas ibadah fisik yang berlebihan, terutama di luar waktu yang aman.
"Dengan suhu yang dapat menembus lebih dari 45 derajat Celsius, risiko kelelahan, dehidrasi, hingga heat stroke harus benar-benar diwaspadai," ujarnya.
Dahnil pun menyoroti pentingnya menjaga pola istirahat dan asupan cairan yang cukup. Bila tidak memungkinkan untuk melaksanakan ibadah di Masjidil Haram, jamaah dianjurkan untuk beribadah di pemondokan masing-masing, yang tetap berada dalam kawasan Tanah Haram dan tetap memiliki keutamaan pahala.