Payakumbuh (ANTARA) - Wakil Wali Kota Payakumbuh Elzadaswarman menilai pelaksanaan Liga Silaturahmi Perisai 2025 untuk tim Sekolah Sepak Bola (SSB) dapat membentuk karakter anak.
Elzadaswarman di Payakumbuh, Senin mengatakan bahwa olahraga seperti liga sepak bola usia dini bukan hanya membina fisik tetapi juga membentuk karakter anak sejak usia dini agar terhindar dari pengaruh negatif.
“Kegiatan ini sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak kita, agar tidak terjerumus dalam perbuatan yang merusak seperti penyalahgunaan gadget, narkoba, atau tawuran. Kita harus membentuk mereka dari usia dini, dan sepak bola adalah sarana yang tepat,” ujarnya.
Kegiatan yang digelar di Lapangan SSB Perisai ini diikuti oleh 47 tim SSB dari berbagai daerah di Sumatera Barat dan Riau, yang bertanding dalam tiga kelompok umur yakni U-9, U-11, dan U-12.
Dia mendorong agar turnamen serupa digelar lebih sering dan lebih besar lagi di masa mendatang, mengingat dampak positifnya terhadap tumbuh kembang anak.
“Kegiatan seperti ini harus terus kita tingkatkan. Selain menyehatkan, juga memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan sportivitas,” katanya.
Elzadaswarman juga berpesan kepada panitia agar menjunjung tinggi keadilan dan sportivitas dalam penyelenggaraan.
“Panitia harus menjadi contoh. Jangan memihak dan tunjukkan keadilan kepada anak-anak ini. Semoga liga ini berjalan lancar dan sukses,” ujarnya.
Teks foto: Foto bersama Wawako Payakumbuh Elzadaswarman bersama peserta. Antara/HO-Pemkot Payakumbuh
Pada Sen, 12 Mei 2025 13.53, Akmal Saputra
Wawako Payakumbuh nilai turnamen kelompok umur dapat bentuk karakter anak
Payakumbuh – Wakil Wali Kota Payakumbuh Elzadaswarman menilai pelaksanaan Liga Silaturahmi Perisai 2025 untuk tim Sekolah Sepak Bola (SSB) dapat membentuk karakter anak.
Elzadaswarman di Payakumbuh, Senin mengatakan bahwa olahraga seperti liga sepak bola usia dini bukan hanya membina fisik tetapi juga membentuk karakter anak sejak usia dini agar terhindar dari pengaruh negatif.
“Kegiatan ini sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak kita, agar tidak terjerumus dalam perbuatan yang merusak seperti penyalahgunaan gadget, narkoba, atau tawuran. Kita harus membentuk mereka dari usia dini, dan sepak bola adalah sarana yang tepat,” ujarnya.
Kegiatan yang digelar di Lapangan SSB Perisai ini diikuti oleh 47 tim SSB dari berbagai daerah di Sumatera Barat dan Riau, yang bertanding dalam tiga kelompok umur yakni U-9, U-11, dan U-12.
Dia mendorong agar turnamen serupa digelar lebih sering dan lebih besar lagi di masa mendatang, mengingat dampak positifnya terhadap tumbuh kembang anak.
“Kegiatan seperti ini harus terus kita tingkatkan. Selain menyehatkan, juga memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan sportivitas,” katanya.
Elzadaswarman juga berpesan kepada panitia agar menjunjung tinggi keadilan dan sportivitas dalam penyelenggaraan.
“Panitia harus menjadi contoh. Jangan memihak dan tunjukkan keadilan kepada anak-anak ini. Semoga liga ini berjalan lancar dan sukses,” ujarnya.