Profil 3 pejabat Holding Investasi Danantara

id danantara,holding investasi,BPI Danantara

Profil 3 pejabat Holding Investasi Danantara

Jajaran pengurus Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam Meet The Team Danantara Indonesia di Jakarta, Senin (24/3/2025). ANTARA/Muhammad Heriyanto

Jakarta (ANTARA) - Struktur kepengurusan lengkap Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah resmi ditetapkan dan diumumkan di Jakarta, Senin.

Salah satu susunan kepengurusan adalah Holding Investasi yang berada di bawah komando Chief Investment Officer (CIO) Pandu Sjahrir.

Terdapat tiga orang yang menjabat di divisi itu, di antaranya Djamal Attamimi sebagai Managing Director Finance, Bono Daru Adji sebagai Managing Director Legal, dan Stefanus Ade Hadiwidjaja sebagai Managing Director Investment.

Berikut profil tiap pengurus Holding Investasi Danantara.

Djamal Attamimi

Djamal memiliki banyak pengalaman di bidang keuangan. Dari sisi pendidikan, ia menamatkan sarjananya di Bachelor of Arts in Economics, University of California Berkeley, Amerika Serikat (AS), pada 1986.

Selang empat tahun, ia memperoleh gelar Master of Business Administration di Erasmus University Rotterdam, Belanda.

Dalam perjalanan kariernya, Djamal telah memegang berbagai posisi strategis di perusahaan keuangan ternama. Saat ini, ia menjabat sebagai Managing Partner & CEO di Lynx Asia Partners sejak 2013. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Managing Director dan Head of Financing Group di Nomura (2011–2013), serta Managing Director, Co-Head of Capital Markets & Treasury Services di Deutsche Bank (2005–2011).

Rekam jejaknya juga mencakup Managing Director di Delta Advisory, Director of Structured Transactions Group di Citibank, dan Director of Structured Markets Group di Rabobank.

Djamal pernah memimpin transaksi pembiayaan bernilai miliaran dolar di sektor infrastruktur dan strategis. Selain itu, dia dikenal ahli dalam investasi lintas batas dan pasar modal Asia Tenggara.

Bono Daru Adji

Bono merupakan seorang profesional di bidang hukum. Dia memulai perjalanan akademiknya di Universitas Trisakti, di mana ia meraih gelar Sarjana Hukum pada tahun 1993. Bono kemudian melanjutkan studi dan memperoleh gelar Master of Law dari Monash University, Melbourne, Australia, pada tahun 1995.

Bono telah menduduki berbagai posisi strategis dalam industri hukum dan keuangan. Saat ini, ia menjadi Anggota Komite Etik PSSI (2023-sekarang) serta Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Telkom Indonesia Tbk sejak 2021. Ia juga pernah menjabat sebagai Anggota Komite Disiplin di Bursa Efek Indonesia (2018–2022) dan Ketua Dewan Standar di HKHPM (2018–2021). Selain itu, sejak 2017 hingga 2024, ia mengemban peran sebagai Managing Partner di Assegaf Hamzah & Partners.

Pada masa kariernya, Bono pernah menjadi penasehat utama dalam IPO GoTo, merger Gojek dan Tokopedia, serta akuisisi TikTok-Tokopedia senilai 1,5 miliar dolar AS.

Bono juga dinobatkan dalam Hall of Fame oleh The Legal 500, mendapatkan predikat Elite Practitioner oleh AsiaLaw, serta meraih penghargaan Managing Partner of the Year dari ALB pada tahun 2018 dan 2021.

Stefanus Ade Hadiwidjaja

Stefanus berpengalaman dalam pengelolaan aset dan strategi investasi di berbagai sektor.

Ia meraih gelar Sarjana Teknik Industri dari Universitas Pelita Harapan, Indonesia (2002), sebelum melanjutkan studinya dan memperoleh Master of Business Administration dari The Wharton School, University of Pennsylvania, Amerika Serikat (2010).

Karier profesionalnya mencakup berbagai posisi penting di industri keuangan dan investasi. Saat ini, ia menjabat sebagai Chief Investment Officer di Indonesia Investment Authority (INA) sejak 2021. Sebelumnya, ia menjadi Managing Director, Head of Indonesia & Singapore di Creador (2013–2021), serta pernah menjabat sebagai Acting CEO di Simba Indosnack (2016–2020). Pengalamannya juga mencakup peran strategis di Boston Consulting Group, Arghajata, Skha Consulting, IBM, dan Federal International Finance.

Stefanus pernah berhasil memimpin investasi lebih dari 3 miliar dolar AS dalam kurun waktu 2,5 tahun, bekerja sama dengan mitra strategis global seperti ADIA dan GIC. Fokus utamanya adalah pada investasi di sektor kesehatan, infrastruktur, dan pasar menengah regional.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Profil 3 pejabat Holding Investasi Danantara