Gubernur : Sumbar kembangkan ekonomi syariah dan "green economy"

id green economy, sumbar, mahyeldi

Gubernur : Sumbar kembangkan ekonomi syariah dan "green economy"

Gubernur Sumbar, Mahyeldi menyebut pihaknya mengembangkan ekonomi syariah dan green economy. (ANTARA/HO-Biro Adpim Sumbar)

Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi mengatakan pihaknya terus berkomitmen untuk menumbuhkembangkan perekonomian syariah sekaligus green economy atau ekonomi ramah lingkungan.

"Saat ini Pemprov Sumbar juga tengah memproses penerbitan sukuk daerah guna memacu lebih kencang aktivitas pembangunan. Green sukuk (sukuk hijau) sebagai bagian dari green economy (ekonomi hijau) merupakan salah satu wujud komitmen Pemprov dalam mengedepankan perekonomian yang berbasis syariah sekaligus ramah terhadap lingkungan," katanya.

Ia mengatakan itu dalam gelaran Balai Gadang Annual International Conference on Islamic Economics and Sciences (Bagaicies) ke-3 di Padang, Rabu.

Ia mengatakan, ekonomi syariah sejalan dengan falsafah yang dianut oleh orang Minangkabau di Sumbar, yaitu berlandaskan pada Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW, yang mengajarkan bahwa ekonomi bukan saja tentang keuangan, tetapi juga soal tanggung jawab, etika terhadap lingkungan, serta bertujuan untuk kesejahteraan bagi masyarakat.

Terkait Bagacies III, ia menilai sangat strategis karena membahas isu dan tantangan dalam pengembangan ekonomi syariah di Sumbar.

Apalagi tema yang diusung adalah Green Economy: Current Issues and Future Challenges, sangat relevan dengan besarnya potensi ekonomi syariah di Sumbar, dan Indonesia pada umumnya.

Mahyeldi berharap, melalui konferensi Bagaicies III, akan muncul banyak ide brilian terkait pengembangan ekonomi syariah dan ekonomi hijau, yang kemudian dapat diterapkan oleh Pemprov Sumbar dalam upaya mewujudkan visi dan misi pembangunan bagi masyarakat.

"Banyak ahli ekonomi Islam dari berbagai universitas yang terlibat dalam konferensi ini. Kita berharap hasilnya nanti juga akan bermanfaat bagi daerah," katanya.

Sementara itu, Kepala Biro Umum Administrasi dan Keuangan UIN IB Padang, Muhammad Fuad menyebutkan tema ekonomi hijau yang diangkat dalam konferensi kali ini memang sangat relevan dengan semangat ekonomi syariah yang terus bertumbuh di berbagai belahan dunia.

Hal itu sejalan dengan Islam yang mengajarkan bahwa satu bumi diperuntukkan untuk semua generasi, dan semua manusia adalah bersaudara.

"Dalam hal ini, Islam mengajarkan betapa pentingnya memanfaatkan potensi sumber daya alam dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sebagaimana hal ini menjadi poin penting dalam misi ekonomi hijau. Islam tidak membenarkan ekonomi yang eksploitatif dan ekonomi yang merusak lingkungan," sebut Fuad.