Perpusnas jadikan penguatan budaya baca dan literasi Renstra 2025-2029

id naskah nusantara,renstra perpusnas,perpustakaan nasional,naskah kuno,budaya membaca,literasi baca

Perpusnas jadikan penguatan budaya baca dan literasi Renstra 2025-2029

Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Mariana Ginting memaparkan materi pada diskusi 122 tahun Bung Hatta: Literasi sebagai garda Indonesia Emas 2045 yang dipantau secara daring di Padang, Senin (12/8/2024). ANTARA/Fandi Yogari).

Padang (ANTARA) - Perpustakaan Nasional atau Perpusnas menjadikan penguatan budaya membaca dan kecakapan literasi sebagai salah satu poin rencana strategis (Renstra) lembaga itu pada 2025-2029.

"Saat ini Perpusnas sedang bersiap menyusun Renstra seiring datangnya pemerintahan baru," kata Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Mariana Ginting pada diskusi 122 tahun Bung Hatta: Literasi sebagai garda Indonesia Emas 2045 yang dipantau secara daring di Padang, Senin.

Mariana mengatakan berdasarkan indeks literasi di tanah air, Indonesia bukan bangsa yang malas membaca tetapi hal itu lebih kepada kurangnya bahan bacaan. Oleh karena itu, pada 2024 Perpusnas memberikan bantuan buku bagi 10 ribu desa.

Masing-masing desa akan mendapat bantuan 1.000 judul buku. Cara ini diharapkan dapat meningkatkan literasi dan budaya membaca di kalangan masyarakat di Indonesia.

Selain itu, dalam Renstra 2025 hingga 2029 tersebut Perpusnas juga melakukan pengarusutamaan naskah Nusantara. Program ini dirancang untuk membangkitkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya upaya pelestarian dan pewarisan nilai-nilai naskah Nusantara.

Untuk memelihara nilai-nilai yang terdapat dalam naskah Nusantara Perpusnas memandang perlu membangun ekosistem pernaskahan Nusantara yang kuat, termasuk perlindungan serta pelestarian hingga perluasan akses.

"Jadi sekarang ini Perpusnas sudah menyimpan 13 ribu judul naskah-naskah Nusantara," sebut Mariana.

Akan tetapi, pihaknya menyadari masih banyak pekerjaan rumah yang mesti dikerjakan oleh Perpusnas. Sebab, terdapat sekitar 80 ribu judul naskah Nusantara yang beredar di masyarakat.

Puluhan ribu naskah Nusantara yang beredar tersebut tidak hanya tersebar di tanah air namun juga di luar negeri seperti di Belanda. Bahkan, data yang dihimpun Perpusnas naskah Nusantara itu lebih banyak di luar negeri dibandingkan di Indonesia.

Terakhir, standarisasi dan pembinaan perpustakaan menjadi poin ketiga Renstra 2025 hingga 2029. Program ini ditujukan agar setiap perpustakaan di daerah bisa mengimplementasikan standar yang telah ditetapkan Perpusnas.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Perpusnas jadikan penguatan budaya baca dan literasi Renstra 2025-2029