Pulau Punjung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) mengemukakan progres pengerjaan pembangunan pasar rakyat modern di Sungai Rumbai sudah mencapai sekitar 17 persen.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Dharmasraya, Roni Puska, di Pulau Punjung, Sabtu, mengatakan, pengerjaan pasar rakyat modern dengan anggaran sebanyak Rp85,7 miliar ditargetkan rampung Desember mendatang.
"Kami optimistis pihak rekanan dapat menyelesaikan pengerjaan sesuai waktu yang ditentukan, sehingga pemanfaatan pasar modern dapat segera dirasakan masyarakat dan pedagang," katanya.
Ia mengatakan pasar rakyat modern dibangun dengan dana sebanyak Rp85,7 miliar bersumber dari anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI.
Ia menargetkan peresmian pasar rakyat modern ditargetkan dapat dilakukan pada bulan ke tiga di tahun 2025, setelah diserahterimakan dari Kementerian PUPR ke Pemkab Dharmasraya nantinya.
"Kalau selesai akhir tahun, nanti pihak pengembangan akan serah terima dengan PUPR, setelah itu baru ke Pemda Dharmasraya dan diresmikan nantinya," katanya.
Ia menjelaskan pengelolaan pasar rakyatnya modern sepenuhnya akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, dimana pihaknya sudah merancang ketentuan penggunaan pasar modern oleh pedagang.
"Kita sudah mulai rancang, seperti biaya sewa nanti akan dihitung sesuai luas, begitu juga dengan pembagian los atau kios akan dilakukan dengan sistem undi. Yang paling penting biaya sewa dapat dijangkau masyarakat," ujarnya.
Ia mengemukan pasar terdiri dari bangunan yaitu pasar kering dengan luas bangunan 9.669 persegi dan pasar basah dengan luas bangunan 1.574 persegi. Untuk pasar kering akan dibangun dengan konstruksi dua lantai.
Pasar rakyat modern diperkirakan dapat menampung pedagang sebanyak 788 pedagang yang terdiri dari 347 kios, 66 los meja dan ratusan hamparan, lanjut dia.
Ia mengemukakan pasar rakyat modern dibangun di Kecamatan Sungai Rumbai karena pertimbangan lokasi strategis yang berada di tepi Jalan Lintas Sumatera, berada di wilayah penyangga Solok Selatan dan Jambi, serta tingkat transaksi yang tinggi.
"Kalau ini sudah selesai, ke depan kita akan bangun di wilayah lain. Bisa dengan kontruksi lebih besar, atau sebaliknya," tambah dia.