Jakarta (ANTARA) - Mungkin ini akan menjadi pertandingan yang diselimuti oleh nuansa politik setelah kedua negara belakangan memanas dalam kaitan dengan perang Ukraina-Rusia.
Slovakia tadinya pendukung setia Ukraina dalam perang melawan Rusia, tapi setelah diperintah perdana menteri dan presiden yang baru yang dianggap pro-Rusia, memutuskan tak melanjutkan bantuan militer kepada Ukraina.
Pemerintah baru Slovakia bahkan meminta Ukraina menyerahkan wilayah yang diduduki Rusia agar perang Ukraina-Rusia segera berakhir.
Mungkin urusan politik tak terbawa, tapi pada kebanyakan kasus konflik dan perseteruan politik turut memanaskan atmosfer persaingan dalam sebuah pertandingan olahraga, terlebih bagi negara yang tengah berperang yang merasa dipojokkan ketika posisi justru sedang terdesak.
Itu pula nuansa yang mungkin hadir dalam pertandingan Slovakia melawan Ukraina di Grup E Euro 2024 yang dilangsungkan Jumat malam pukul 20.00 WIB nanti di basis klub Fortuna Dusseldorf di Dusseldorf Arena.
Apalagi sebelum final playoff melawan Islandia yang memastikan kelolosan Ukraina ke Piala Eropa 2024, pelatih mereka, Serhiy Rebrov, pernah sesumbar bahwa misi timnas Ukraina di Euro 2024 adalah menunjukkan Ukraina tetap hidup dan terus memerangi Rusia yang semestinya didukung oleh Eropa.
Yang akan kian mendidihkan suasana laga di Dusseldorf nanti itu adalah juga karena ini merupakan pertemuan antara tim yang terluka habis akibat kalah telak melawan tim yang justru tengah membuncah kepercayaan dirinya sehabis menumbangkan salah satu favorit juara Euro 2024.
Pada pertandingan pertamanya di Grup E, Ukraina menyerah 0-3 kepada Rumania yang secara matematis berada satu kelas di bawahnya. Sebaliknya, Slovakia dalam ekstasi tinggi sehabis menumbangkan tim kuat Belgia dengan 1-0.
Emosi pastinya akan turut mendidihkan pertandingan ini, terutama Ukraina yang memandang laga ini sebagai pertarungan hidup-mati untuk menentukan nasibnya ke fase grup Piala Eropa sehingga mengulangi pencapaian Euro 2020.
Tim tua
Total, kedua tim sudah bertemu delapan kali dalam berbagai kompetisi. Hasilnya pun ketat.
Mereka imbang tiga kali, Ukraina menang dua kali, sedangkan Slovakia menang tiga kali yang terakhir mereka lakukan pada 2018 ketika menggasak Ukraina 4-1.
Ukraina berkesempatan membalas kekalahan enam tahun lalu itu, dengan memanfaatkan riwayat buruk Slovakia yang tak pernah menang lebih dari sekali dalam semua turnamen sepak bola yang diikutinya sejak memisahkan diri dari Cekoslovakia.
Tetapi bersama Republik Ceko dalam bingkai Cekoslovakia, negara itu pernah menjuarai Piala Eropa 1976.
Yang perlu dilakukan Ukraina adalah mengeksploitasi kemudaan timnya untuk mengakhiri perlawanan tim dengan rata-rata berusia tua tapi berpengalaman dalam skuad Slovakia.
Faktor pengalaman dari pemain-pemain yang sudah dimakan usia adalah memang sangat berperan dalam kemenangan 1-0 yang diraih Slovakia dari Belgia.
Saat itu Slovakia menurunkan starting-eleven yang rata-rata usia 30 tahun 229 hari. Itu tim tertua kedua setelah Italia pada Euro 2016 yang diturunkan sebuah timnas Eropa.
Pengaturan tempo akan menjadi faktor penting dalam pertandingan ini. Slovakia akan lebih lambat dibandingkan dengan Ukraina.
Dan dalam tempo yang diprediksi lambat itu, Ukraina bisa kembali mendikte penguasaan bola seperti saat dikalahkan Rumania pada pertandingan pertama, namun kali ini bisa tampil lebih klinis.
Pada pertandingan pertama melawan Rumania, Ukraina mengendalikan 71,3 persen penguasaan bola. Mereka menjadi tim pertama dalam Euro 2024 yang mengendalikan penguasaan bola lebih dari 70 persen.
Sayang, keunggulan itu tak diimbangi oleh ketajaman tim serang mereka yang terdiri dari Mykhailo Mudryk, Viktor Tsyhankov dan Artem Dovbyk. Dalam laga itu Ukraina hanya melepaskan dua tembakan ke arah gawang.
Rombak skuad
Serhiy Rebrov sudah mengisyaratkan akan merombak susunan sebelas pemain pertamanya.
Dia mungkin akan memberi tempat kepada gelandang bertahan muda usia, Volodymyr Brazhko, ketimbang mempertahankan sosok berusia 34 tahun pada diri kapten Taras Stepanenko.
Menurunkan pemain muda mungkin akan lebih baik, terutama menghadapi tim gaek seperti Slovakia.
Keputusan Rebrov mengganti Stepanenko dengan Brazhko efektif melindungi lini tengah sehingga Ukraina tak bisa lagi disentuh Rumania yang sudah unggul 3-0 sebelum Brazhko diturunkan.
Rebrov kemungkinan tetap menurunkan Dovbyk sebagai ujung tombak dan Mudryk di sayap kiri serangan, dalam formasi 4-2-3-1.
Rebrov bisa mencoba memulai laga dengan memasang Andriy Yarmolenko ketimbang tetap menjadikan Viktor Tsygankov sebagai starter di sayap kanan serangan Ukraina.
Selebihnya Rebrov bisa tetap mempertahankan starter-starter yang lain, termasuk kuartet pertahanan Oleksandr Zinchenko, Mykola Matviyenko, Illia Zabarnyi dan Yukhy Konoplya.
Sebaliknya, Francesco Calzona akan cenderung mempertahankan tim yang sudah memberikan kemenangan kepada Slovakia, apalagi kemenangan ini didapatkan dari laga melawan tim sekuat Belgia.
Calzona juga menyatakan semua pemainnya bugar untuk diturunkan sehingga memperkaya opsi tempur skuadnya.
Dengan keadaan itu, dia kemungkinan menurunkan komposisi pemain sama seperti saat menumbangkan Belgia, dengan formasi bermain yang juga sama.
Dia akan kembali memasang tiga gelandang di sepertiga kedua Slovakia dalam formasi 4-3-3.
Ondrej Duda, Stanislav Lobotka dan Juraj Kucka akan tetap di tempatnya di sumbu permainan Slovakia, sedangkan Lukas Haraslin, Robert Bozenik dan Ivan Schranz kembali menjadi trisula serangan.
Duet bek tengah Milan Skriniar dan Denis Vavro tetap menjadi palang pintu yang melindungi penjaga gawang Martin Dubravka, sementara kedua sayap pertahanan tetap diisi oleh David Hancko di kiri dan Peter Pekarik di kanan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Slovakia vs Ukraina: Pertemuan sarat emosi