Padang (ANTARA) - Sistem Elektronik Administrasi Pelayanan Terintegrasi Kawasan Konservasi (Seapark) merupakan sistem digital, untuk mempermudah pelayanan perizinan masyarakat di kawasan konservasi.
“Melalui layanan digital Seapark ini, mulai dari parkir, memasukkan data wisatawan domestik maupun manca negara yang akan masuk ke kawasan konservasi, proses verifikasi hingga proses pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sudah terintegrasi dalam layanan ini,” kata Kepala Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru, Rahmat Irfansyah di Padang, Jumat.
Ia menjelaskan pengelolaan kawasan konservasi, tidak selalu berbanding lurus dengan PNBP.
Hal ini, lanjutnya karena kawasan konservasi juga memerlukan pendekatan pengelolaan, perlindungan dan pelestarian kawasan konservasi.
“Jika ada kawasan konservasi yang dimanfaatkan, itu pun pemanfaatannya untuk perlindungan dan pelestarian kawasan konservasi yang harus dijaga keberlanjutannya,” katanya.
Menurut dia dalam kawasan konservasi, PNBP bukan menjadi target signifikan, justru yang signifikan adalah bagaimana pemanfaatan PNBP tersebut.
“Jadi PNBP yang sudah kita peroleh itu, dimanfaatkan lagi secara maksimal, untuk menjaga kawasan konservasi,” jelasnya.
Ia melanjutkan Menteri Kelautan dan Perikanan,Sakti Wahyu Trenggono sudah menegaskan bahwa ekologi adalah panglima dalam pembangunan kelautan dan perikanan.
“Artinya kawasan konservasi ini harus benar-benar kita jaga dengan baik termasuk dalam pemanfaatannya,” katanya.
Sebagai pengelola kawasan konservasi, LKKPN Pekanbaru terus mengedepankan pengelolaan wisata yang berkelanjutan.
Ia mencontohkan dalam pengembangan wisata minat khusus, di kawasan Pulau Bando yang dikelola LKKPN Pekanbaru,saat ini dikembangkan wisata survival island .
“Kawasan Pulau Bando dimanfaatkan untuk wisata dan potensi wisatanya, untuk kehadiran wisatawan lokal maupun manca negara, tapi dalam rangka mereka berwisata yang ramah lingkungan, berwisata dengan pendekatan ekologi tadi,” katanya.
Yang paling penting saat ini lanjutnya, bagaimana tetap memanfaatkan kawasan konservasi dengan wisata, tanpa merusak atau mengganggu keseimbangan ekologi dalam kawasan konservasi.
Selama ini PNBP yang diperoleh dari kawasan konservasi Pulau Pieh, dimanfaatkan kembali untuk menjaga dan melindungi kawasan konservasi.
“Jadi PNBP yang ada, digunakan untuk meningkatkan kualitas ekosistem, target-target konservasi menjadi lebih baik, sehingga keseimbangan dan keberlanjutan kawasan konservasi bisa terus dijaga,” kata dia menjelaskan.
Berita Terkait
KKP ukur kemiringan pantai Pulau Bando untuk jaga habitat penyu
Rabu, 23 Oktober 2024 18:28 Wib
KKP identifikasi 12 jenis mamalia laut di Kawasan Konservasi Pieh
Senin, 21 Oktober 2024 20:12 Wib
KKP teliti temuan bangkai paus yang terdampar di kawasan konservasi
Senin, 21 Oktober 2024 17:58 Wib
Digitalisasi pengelolaan konservasi penyu melalui E- Katuang
Rabu, 7 Agustus 2024 20:03 Wib
LKKPN Pekanbaru dan Pemkot Padang ekspedisi wisata di Kawasan Konservasi Pulau Pieh
Minggu, 12 November 2023 7:04 Wib
LKKPN Pekanbaru dan PT Pertamina DPPU Minangkabau teken MoU "Kado Spesial"
Rabu, 4 Oktober 2023 20:38 Wib
LKKPN Pekanbaru ajak Gubernur Sumbar promosikan wisata Konservasi Pulau Pieh
Senin, 14 Agustus 2023 19:30 Wib
Rebranding sebagai destinasi wisata survival, LKKPN Pekanbaru ajak Pemkot Pariaman promosikan Pulau Bando
Sabtu, 5 Agustus 2023 19:02 Wib