Payakumbuh (ANTARA) - Gerak cepat, satu hari pasca dilantik, Pj. Wali Kota Payakumbuh Suprayitno langsung carikan solusi terkait masalah persampahan di Kota Payakumbuh.
“Iya, tadi bersama Sekda Prov. Sumbar, kita telah mengunjungi TPA Regional Payakumbuh, insyaa allah ada solusi untuk masalah persampahan ini,” kata Pj. Wako Suprayitno saat mengunjungi TPA Regional Payakumbuh, Selasa (28/05).
Ia menyebut, akan menggunakan lahan milik Pemko Payakumbuh setelah izin penggunaan sementara TPA Regional yang berakhir tanggal 31 Mei mendatang.
“Kita akan gunakan lahan kita untuk menampung sampah khusus warga Kota Payakumbuh. Tolong diingat ya khusus masyarakat kita saja,” tegasnya.
Selain itu, dijelaskan orang nomor satu di Kota Payakumbuh itu, akan membeli alat pengolah sampah pirolis dengan kapasitas 10 ton yang diharapkan bisa mengatasi masalah persampahan ini.
“Anggarannya sudah tersedia, tahun ini sudah bisa digunakan. Makanya tadi kita sekalian minta izin ke Pak Sekda Sumbar untuk memakai aset yang ada di TPA Regional Payakumbuh untuk tempat pengolahan ini,” terangnya.
Kemudian, Wako Suprayitno mengimbau dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah di rumah menjadi tiga jenis yaitu sampah organik, sampah, anorganik yang bernilai, dan sampah lainnya atau residu.
“Kami mengimbau dan mengajak masyarakat kiranya berkenan membantu mengurangi sampah dan jangan buang sampah sembarangan. Lakukanlah pemilahan sampah dengan baik. Selanjutnya melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos dengan membuat lubang atau menggunakan komposter sederhana. Sampah anorganik yang masih bernilai disalurkan ke bank sampah atau lapak barang bekas,” tutupnya.
Sementara itu Sekda Prov. Sumbar Hansastri mengatakan, sesuai rekomendasi pusat, TPA Regional Payakumbuh harus ditutup. Namun karena keadaan darurat di Payakumbuh, diberikan izin dua bulan pemakaian supaya daerah pengguna bisa mencari solusi di daerah masing-masing.
“Kita di Pemprov Sumbar telah memberikan izin untuk menggunakan TPA Regional sampai akhir Mei ini, gunanya agar Pemko Payakumbuh bisa mencarikan solusinya, karena TPA ini harus ditutup. Alhamdulillah solusi ini sudah ada untuk Pemko Payakumbuh,” pungkasnya.
Berita Terkait
BKSDA mengawasi pendaki-pendaki liar yang mencoba naik saat libur Nataru
Rabu, 4 Desember 2024 15:04 Wib
BPBD Pariaman cari anak hanyut saat mandi di muara sungai
Senin, 2 Desember 2024 4:41 Wib
BMKG prakirakan mayoritas wilayah alami hujan saat pilkada serentak
Rabu, 27 November 2024 9:29 Wib
Wadankorbrimob: Personel wajib kedepankan sisi humanis saat bertugas
Selasa, 26 November 2024 21:01 Wib
Vinicius Junior absen bela Real Madrid saat lawan Liverpool akibat cedera
Senin, 25 November 2024 19:51 Wib
Polres Pasaman Barat musnahkan 28,8 kilogram daun ganja
Senin, 25 November 2024 19:22 Wib
KPU larang pemilih bawa gawai ke bilik suara saat hari pencoblosan
Senin, 25 November 2024 19:00 Wib
Bawaslu Solok antisipasi pelanggaran netralitas ASN saat Pilkada 2024
Jumat, 22 November 2024 21:05 Wib