Pedagang pasar di Padang Pariaman mulai bersihkan material banjir
Parik Malintang (ANTARA) - Pedagang di Pasar Sungai Limau, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mulai membersihkan material banjir berupa lumpur karena berdampak pada toko dan barang dagangan mereka.
"Pedagang saat ini sedang membersihkan lumpur akibat banjir semalam," kata Camat Sungai Limau Dawisman di Sungai Limau, Jumat.
Ia mengatakan air mulai menggenangi pasar pada Kamis (7/3) sekitar pukul 21.00 WIB hingga dini hari ketinggian air sekitar satu meter.
Akibat banjir tersebut banyak pedagang mengalami kerugian karena barang dagangan mereka terendam air serta lumpur yang terbawa oleh banjir. Saat ini air telah surut namun sayangnya meninggalkan lumpur dan hujan masih mengguyur daerah itu dan sekitarnya.
Menurutnya banjir yang terjadi di pasar tersebut terjadi akibat tingginya curah hujan serta saluran air pembuangan air yang terganggu.
Di dekat pasar, lanjutnya juga terdapat masjid yang kondisinya juga terdampak banjir namun kedalaman air lebih tinggi dari pasar.
Selain itu, kata dia Nagari Pilubang di kecamatan yang sama juga mengalami banjir sehingga sejumlah warga di daerah itu harus dievakuasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Padang Pariaman dengan perahu karet.
"Alhamdulillah hingga saat ini belum ada laporan adanya korban jiwa," katanya.
Ia menyampaikan daerah itu juga mengalami longsor sehingga mengganggu akses jalan antara Padang Pariaman dengan Kabupaten Agam.
Sementara itu, salah seorang pedagang di Pasar Sungai Limau, Ari (31) mengatakan ia cepat membersihkan material lumpur dengan memanfaatkan air hujan dan sisa banjir guna menghemat waktu untuk menjemput air.
Diketahui pasar tersebut termasuk sering mengalami kebanjiran jika hujan deras mengguyur daerah itu dan hulu karena lokasinya berdekatan dengan sungai.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mencatat puluhan nagari dari sejumlah kecamatan di daerah itu mengalami bencana banjir, longsor, dan pohon tumbang akibat hujan yang mengguyur semenjak Kamis (7/3) kemarin.
"Berdasarkan laporan yang masuk hingga pukul 04.00 WIB ada 49 korong yang mengalami bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Padang Pariaman Budi Mulya di Parik Malintang.
Jumlah daerah yang mengalami bencana tersebut diprediksi terus bertambah seiring dengan masih terjadinya hujan serta masuknya laporan dari masyarakat.
"Pedagang saat ini sedang membersihkan lumpur akibat banjir semalam," kata Camat Sungai Limau Dawisman di Sungai Limau, Jumat.
Ia mengatakan air mulai menggenangi pasar pada Kamis (7/3) sekitar pukul 21.00 WIB hingga dini hari ketinggian air sekitar satu meter.
Akibat banjir tersebut banyak pedagang mengalami kerugian karena barang dagangan mereka terendam air serta lumpur yang terbawa oleh banjir. Saat ini air telah surut namun sayangnya meninggalkan lumpur dan hujan masih mengguyur daerah itu dan sekitarnya.
Menurutnya banjir yang terjadi di pasar tersebut terjadi akibat tingginya curah hujan serta saluran air pembuangan air yang terganggu.
Di dekat pasar, lanjutnya juga terdapat masjid yang kondisinya juga terdampak banjir namun kedalaman air lebih tinggi dari pasar.
Selain itu, kata dia Nagari Pilubang di kecamatan yang sama juga mengalami banjir sehingga sejumlah warga di daerah itu harus dievakuasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Padang Pariaman dengan perahu karet.
"Alhamdulillah hingga saat ini belum ada laporan adanya korban jiwa," katanya.
Ia menyampaikan daerah itu juga mengalami longsor sehingga mengganggu akses jalan antara Padang Pariaman dengan Kabupaten Agam.
Sementara itu, salah seorang pedagang di Pasar Sungai Limau, Ari (31) mengatakan ia cepat membersihkan material lumpur dengan memanfaatkan air hujan dan sisa banjir guna menghemat waktu untuk menjemput air.
Diketahui pasar tersebut termasuk sering mengalami kebanjiran jika hujan deras mengguyur daerah itu dan hulu karena lokasinya berdekatan dengan sungai.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mencatat puluhan nagari dari sejumlah kecamatan di daerah itu mengalami bencana banjir, longsor, dan pohon tumbang akibat hujan yang mengguyur semenjak Kamis (7/3) kemarin.
"Berdasarkan laporan yang masuk hingga pukul 04.00 WIB ada 49 korong yang mengalami bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Padang Pariaman Budi Mulya di Parik Malintang.
Jumlah daerah yang mengalami bencana tersebut diprediksi terus bertambah seiring dengan masih terjadinya hujan serta masuknya laporan dari masyarakat.