Indukan Lele Sangkuriang BBI Pariaman Siap Dipanen

id Indukan Lele Sangkuriang BBI Pariaman Siap Dipanen

Pariaman, Sumbar, (Antara) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat melalui UPT Balai Benih Ikan (BBI) Dinas Kelautan dan Perikanan setempat mengumumkan sekitar 12 ribu ekor calon induk lele sangkuriang yang dibudidayakan di BBI itu siap dipanen dalam bulan ini. "Panen perdananya kita jadwalkan pada Senin (16/9). Selanjutnya, pada Selasa (17/9) dan Rabu (18/9) akan dilakukan penyortiran. Sementara, pemasarannya baru dilakukan mulai Kamis (19/9)," kata Kepala UPT BBI DKP kota itu Fajri, di Pariaman, Jumat. Dia menjelaskan, dari sekitar 12 ribu ekor calon induk siap panen itu, sekitar 2 ribu kilogram lebih di antaranya telah habis dipesan oleh sejumlah dinas dan Unit-unit Pembenihan Rakyat (UPR) dari beberapa kabupaten kota di Sumatera Barat dan Riau. Meliputi, DKP Kabupaten Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Dharmasraya, Agam, Kota Padang, Payakumbuh, dan sejumlah UPR di Sumbar, serta beberapa UPR di Kabupaten Indragiri Hilir dan Kota Pekanbaru, Riau, katanya. Menurut Fajri, rencananya prosesi panen dan pemasaran perdana dalam tahun ini tersebut akan dilakukan dan dibuka secara resmi oleh Wali Kota setempat Mukhlis Rahman, Kamis. "Namun, bagi masyarakat yang ingin melihat juga boleh, silakan datang ke kolam benih kami di Jalan Sentot Alibasa, Jati, Kecamatan Pariaman Tengah," tuturnya. "Mudah-mudahan bisa menginspirasi masyarakat sekitar. Jadi, makin banyak warga kita yang mencoba berternak ikan jenis ini," tambahnya. Dia mengatakan, usaha budidaya ikan jenis itu terbilang menguntungkan karena masa panen ikan terbilang cepat, yakni sekitar 2 bulan. Selain itu, lanjut dia, ikan jenis itu bisa dikatakan memiliki daya tahan cukup baik terhadap ancaman penyakit ataupun perubahan suhu. Sementara, adapun BBI DKP kota itu sendiri, jelas Fajri, dibangun di atas lahan seluas 0,92 hektare dengan fasilitas kolam perawatan induk berkapasitas 500 ekor ikan, bak pemijahan dan perawatan telur berkapasitas 500 ribu ekor larva, serta 42 buah bak pendederan berbagai ukuran. Juga, bak sterilisasi peralatan, bak bansal panen, bak karantina, footbath, bak kultur pakan alami, dan pengolahan air limbah buangan, katanya. BBI tersebut telah menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi kota itu. Tahun lalu, sebut Fajri, BBI itu berhasil menyumbang PAD sebanyak Rp319 juta lebih dari hasil penjualan calon induk ikan lele sangkuriang yang dibududayakan. Sementara pada tahun ini, lanjut dia, Pemerintah Kota setempat menargetkan pemasukan sebanyak Rp350 juta. "Kami menjual Rp60 ribu per kilogram untuk calon induk usia 4,5 bulan. Soal target, mudah-mudahan tercapai," katanya. (**/naa)