Lubukbasung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat menjamin ketersediaan beras di daerah itu menjelang akhir 2023, karena daerah tersebut merupakan salah satu penghasil.
"Ketersediaan beras aman sampai akhir tahun dan ini berdasarkan hasil monitoring dilakukan di pedagang," kata Pelaksana Harian Dinas Perindustrian Perdagangan dan Ketenagakerjaan Agam Aguska Dwi Fajra di Lubuk Basung, Rabu.
Ia mengatakan, Kabupaten Agam merupakan salah satu daerah penghasil beras premium di Sumbar.
Hampir setiap kecamatan memiliki hamparan padi cukup luas, sehingga beras di Agam dipasarkan di kabupaten dan kota di Sumbar maupun Riau,
"Beras Agam dipasarkan di kabupaten dan kota di Sumbar, Riau dan daerah lainnya," katanya.
Ia menambahkan, Pemkab Agam memiliki cadangan pangan berupa beras sekitar 14 ton yang dititipkan ke Perum Bulog.
Beras itu untuk mengantisipasi kelangkaan pangan di daerah ini saat terjadinya bencana alam, gagal panen dan lainnya.
"Beras itu kita ambil saat terjadinya bencana alam dan gagal panen di Agam," katanya.
Ia mengakui harga beras sokan di Agam Rp15 ribu per kilogram, beras sokan Rp15 ribu per kilogram, beras benang pulau Rp15 ribu per kilogram, beras batang Pasaman Rp15 ribu per kilogram dan kuruik kusuik Rp17 ribu per kilogram.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Agam Afniwirman menambahkan beras dalam kondisi surplus di Agam dan luas lahan padi sekitar 70.418,6 hektare.
Saat ini, tambahnya, ada sekitar 10 hektare lahan sawah petani diserang hama tikus di Kecamatan Baso dan Tilatang Kamang. Namun serangan itu tidak berdampak terharap ketersediaan beras.
"Kita telah mengatasi serangan hama tikus tersebut dengan edukasi kepada petani, berburu hama dan lainnya," katanya.