Cegah stunting, Pemkab Solok siapkan layanan Ayo Ceting
Solok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumbar untuk mereplikasi inovasi pelayanan publik Ayo Cegah Stunting atau disingkat Ayo Ceting yang merupakan hasil inovasi Pemkot Padang masuk top 99 di Indonesia.
"Terkait masalah stunting, hal ini benar-benar menjadi perhatian bagi pemerintah daerah Kabupaten Solok, karena ini menyangkut generasi emas ke depannya," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Solok Medison di Arosuka, Rabu.
Menurutnya salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Solok adalah menjalin kerja sama dengan Pemda yang telah meraih prestasi dalam penanganan stunting.
"Tentunya sebagai upaya mencari kabupaten atau kota yang bisa ditiru inovasinya untuk menurunkan angka stunting di daerah kita," kata dia.
Salah satunya adalah Kota Padang yang pada tahun 2020 mendapat penghargaan dari kementerian dalam rangka menciptakan inovasi seperti aplikasi Ayo Cegah Stunting (Ayo Ceting) oleh kepala Puskesmas Andaleh.
"Tentu Pemkab Solok dan Kadis Kesehatan Kabupaten Solok akan mempelajari dan mereplikasi agar bisa dijalankan dan penyesuaian di Kabupaten Solok," kata dia.
Ia berharap apapun yang telah dilakukan juga merupakan bentuk sebagai upaya secara bersama membangun SDM yang bagus untuk Sumatera Barat.
Ia juga mengatakan sebagai kabupaten dan kota yang bertetangga, ternyata banyak sekali potensi dan hal-hal yang perlu dijalin kerja sama karena saling berkaitan erat, karena itu lebih aplikatif dan lebih mudah.
Oleh karena itu, langkah baik ini disampaikan bagaimana mereplikasi pencegahan stunting, mungkin berikutnya karena ini dihadiri oleh seluruh SKPD terkait, mungkin banyak bidang-bidang lain yang berpotensi untuk bisa dikerjasamakan dengan Pemkot Padang.
Di samping itu, Asisten Pemerintah dan Kesra Kota Padang melalui Kepala Bagian Kerja Sama Kota Padang Erwin mengapresiasi pemerintah Kabupaten Solok atas kepercayaan mereplikasi aplikasi ayo ceting dari Pemkot Padang.
"Kami menganggap ini sebagai bentuk dukungan kepada Pemko Padang ketika aplikasi ini dipakai oleh Pemkab Solok, di harapkan ada kalibrasi dari sistem itu sendiri, ada feedback yang baik dari Kabupaten Solok," kata dia.
Ia juga berharap nantinya ketika ada hal yang bisa dikembangkan, ada peningkatan untuk bisa disampaikan kepada dinas terkait pemerintah Kota Padang agar semua bisa mendapatkan aplikasi yang sudah ter-update, sama-sama mendapat kemajuan dari aplikasi itu sendiri.
Ia mengatakan bahwa ini semacam integrasi, kolaborasi antar daerah yang perlu dikembangkan, terutama Kota Padang dan Kabupaten Solok yang bertetangga langsung.
"Kami menerima dengan baik dan sangat mendukung bahkan nanti bukan hanya dinas kesehatan saja. Namun diharapkan juga berkembang ke OPD lain," ujar dia.
Ia berharap semoga kerja sama antara Dinas Kesehatan Kota Padang dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Solok menjadi awal bagi harmonisasi hubungan yang semakin erat dan dekat antara Kota Padang dan Kabupaten Solok.
"Jika ada aplikasi dari Kabupaten Solok yang bagus dan bisa diaplikasikan oleh pemerintah Kota Padang, kami siap untuk belajar ke Kabupaten Solok," ujar dia.
"Terkait masalah stunting, hal ini benar-benar menjadi perhatian bagi pemerintah daerah Kabupaten Solok, karena ini menyangkut generasi emas ke depannya," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Solok Medison di Arosuka, Rabu.
Menurutnya salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Solok adalah menjalin kerja sama dengan Pemda yang telah meraih prestasi dalam penanganan stunting.
"Tentunya sebagai upaya mencari kabupaten atau kota yang bisa ditiru inovasinya untuk menurunkan angka stunting di daerah kita," kata dia.
Salah satunya adalah Kota Padang yang pada tahun 2020 mendapat penghargaan dari kementerian dalam rangka menciptakan inovasi seperti aplikasi Ayo Cegah Stunting (Ayo Ceting) oleh kepala Puskesmas Andaleh.
"Tentu Pemkab Solok dan Kadis Kesehatan Kabupaten Solok akan mempelajari dan mereplikasi agar bisa dijalankan dan penyesuaian di Kabupaten Solok," kata dia.
Ia berharap apapun yang telah dilakukan juga merupakan bentuk sebagai upaya secara bersama membangun SDM yang bagus untuk Sumatera Barat.
Ia juga mengatakan sebagai kabupaten dan kota yang bertetangga, ternyata banyak sekali potensi dan hal-hal yang perlu dijalin kerja sama karena saling berkaitan erat, karena itu lebih aplikatif dan lebih mudah.
Oleh karena itu, langkah baik ini disampaikan bagaimana mereplikasi pencegahan stunting, mungkin berikutnya karena ini dihadiri oleh seluruh SKPD terkait, mungkin banyak bidang-bidang lain yang berpotensi untuk bisa dikerjasamakan dengan Pemkot Padang.
Di samping itu, Asisten Pemerintah dan Kesra Kota Padang melalui Kepala Bagian Kerja Sama Kota Padang Erwin mengapresiasi pemerintah Kabupaten Solok atas kepercayaan mereplikasi aplikasi ayo ceting dari Pemkot Padang.
"Kami menganggap ini sebagai bentuk dukungan kepada Pemko Padang ketika aplikasi ini dipakai oleh Pemkab Solok, di harapkan ada kalibrasi dari sistem itu sendiri, ada feedback yang baik dari Kabupaten Solok," kata dia.
Ia juga berharap nantinya ketika ada hal yang bisa dikembangkan, ada peningkatan untuk bisa disampaikan kepada dinas terkait pemerintah Kota Padang agar semua bisa mendapatkan aplikasi yang sudah ter-update, sama-sama mendapat kemajuan dari aplikasi itu sendiri.
Ia mengatakan bahwa ini semacam integrasi, kolaborasi antar daerah yang perlu dikembangkan, terutama Kota Padang dan Kabupaten Solok yang bertetangga langsung.
"Kami menerima dengan baik dan sangat mendukung bahkan nanti bukan hanya dinas kesehatan saja. Namun diharapkan juga berkembang ke OPD lain," ujar dia.
Ia berharap semoga kerja sama antara Dinas Kesehatan Kota Padang dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Solok menjadi awal bagi harmonisasi hubungan yang semakin erat dan dekat antara Kota Padang dan Kabupaten Solok.
"Jika ada aplikasi dari Kabupaten Solok yang bagus dan bisa diaplikasikan oleh pemerintah Kota Padang, kami siap untuk belajar ke Kabupaten Solok," ujar dia.