Legislator nilai pentingnya kolaborasi atasi stunting

id Anggota Komisi IX DPR RI,stunting sumbar,Berita Padang Pariaman

Legislator nilai pentingnya kolaborasi atasi stunting

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Gerindra Ade Rezki Pratama pada Sosialisasi dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Program Bangga Kencana di Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar pada Kamis (10/11). (ANTARA/Istimewa)

Parik Malintang (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Gerindra Ade Rezki Pratama menilai pentingnya kolaborasi untuk mengatasi stunting atau gagal tumbuh pada anak karena kondisi tersebut tidak saja dapat berdampak pada kesehatan dan psikologi anak namun juga kelanjutan bangsa ini.

"Penanganan stunting merupakan tugas bersama atau dalam artian tidak dapat ditangani oleh satu pihak saja. Bukan tugas pemerintah saja namun juga masyarakat," kata Ade Rezki Pratama di Parik Malintang, Sabtu.

Ia mengatakan kolaborasi tersebut diperlukan karena banyaknya faktor terjadinya stunting mulai dari lingkungan yang tidak bersih dan sehat, nutrisi yang tidak terpenuhi, hingga pola asuh yang salah.

Menurutnya masing-masing pihak mulai dari pemerintah, masyarakat bahkan hingga swasta dapat mengambil peran untuk membantu penanganan stunting sehingga angkanya dapat menurun yang saat ini untuk Sumatera Barat berada 23,3 persen menjadi 14 persen pada 2024.

Ia menyampaikan sebelumnya dirinya sudah memberikan sosialisasi kepada warga Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman terkait dengan stunting pada Sosialisasi dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Program Bangga Kencana pada Kamis (10/11).

Ia berharap dengan sosialisasi yang dilakukan dapat memberikan pemahaman kepada warga setempat terkait dengan pencegahan terjadinya stunting serta ikut membantu keluarga yang anaknya sedang mengalami kondisi gagal tumbuh di daerahnya masing-masing.

Sementara itu, Camat Batang Gasan, Armedes menyebutkan di kecamatan itu terdapat 23 kasus stunting yang tersebar di tiga nagari yang penanganannya dengan berkolaborasi bersama seluruh pemangku berkepentingan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusianya serta kesejahteraan keluarga.

Ia menyampaikan salah sektor untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yaitu melalui sektor pariwisata, kuliner hingga pembuatan souvenir.

Sebelumnya, Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Barat (Sumbar) menggalakkan program bapak atau bunda asuh anak stunting guna mengantisipasi terjadinya gagal tumbuh pada anak yang memiliki risiko akibat kurang mendapatkan asupan gizi.

"Ini merupakan program gotong royong dari seluruh elemen masyarakat untuk membantu menurunkan angka stunting," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar Fatmawati saat memberikan beras dan telur untuk anak asuhnya di Kecamatan Lubuak Aluang, Kabupaten Padang Pariaman.

Ia mengatakan program tersebut berupa memberikan makanan karbohidrat dan protein kepada anak yang dinilai memiliki risiko mengalami stunting.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat mengambil bagian untuk membantu anak-anak yang memiliki risiko stunting di daerah itu dengan menjadi bapak dan bunda asuh guna menekan terjadinya gagal tumbuh pada anak.