Kasus DBD di Pariaman meningkat akibat perubahan cuaca

id Kasus DBD di Pariaman,Dinas Kesehatan Kota Pariaman,Berita sumbar,Berita pariaman

Kasus DBD di Pariaman meningkat akibat perubahan cuaca

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Sumbar Nazifah di Pariaman. ANTARA/ Aadiaat M. S. 

Pariaman (ANTARA) - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Pariaman, Sumatera Barat meningkat yang pada tahun ini telah mencapai 108 kasus sedangkan selama 2021 hanya 59 kasus yang peningkatan itu diakibatkan oleh perubahan cuaca.

"Minggu kemarin 103 kasus sedangkan sekarang sudah 108 kasus. Padahal tahun lalu hanya 59 kasus sedangkan yang meninggal dua orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Nazifah di Pariaman, Selasa.

Ia mengatakan selama ini dinas tersebut telah melakukan antisipasi dengan mendatangkan petugas kesehatan ke rumah warga untuk memeriksa kondisi bak mandi serta lingkungan rumah yang sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat.

Selain itu untuk langkah pencegahan penyebaran kasus DBD di Pariaman petugas kesehatan setempat juga melakukan fogging di lokasi ditemukan kasus dalam radius tertentu.

Namun, kata dia akibat perubahan cuaca yang terjadi di daerah itu dan sekitar menjadikan jentik nyamuk berkembang lebih cepat yang akhirnya berdampak pada DBD.

Ia menyampaikan untuk mengatasi peningkatan kasus tersebut Pemerintah Kota Pariaman telah mengeluarkan surat imbauan kepada pemerintah kecamatan yang diteruskan ke lurah dan desa untuk melaksanakan goro.

"Goro dilaksanakan untuk memberantas sarang nyamuk, seperti menguras bak mandi, membersihkan kaleng-kaleng dari genangan air, membersihkan rumah dalam dan luar serta merapikan tumpukan kain," katanya.

Nazifah mengajak warga di daerah itu untuk menanggapi fenomena DBD di Pariaman yang terus meningkat dengan ikut melaksanakan goro pemberantasan sarang nyamuk.

Ia menyampaikan pentingnya penerapan pola hidup bersih untuk mengantisipasi DBD dengan kembali membiasakan menerapkan 3 M plus yaitu menguras atau membersihkan tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas serta upayakan terhindar dari gigitan nyamuk.

Ia juga menanggapi adanya dugaan kasus seorang warga Pariaman meninggal akibat DBD. Menurutnya meninggalnya satu orang tersebut bukan murni karena DBD namun adanya penyakit penyerta yang dialaminya sebelum terjangkit DBD.

Pewarta :
Editor: Maswandi
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.