Batusangkar (ANTARA) - Kapolda Sumatera Barat Irjen. Pol. Teddy Minahasa Putra, SH, S.I.K menyerahkan tujuh benda pusaka berusia ratusan tahun ke Kerajaan Pagaruyung bertempat di Istano Basa Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar Jum'at, (1/7).
Penyerahan tersebut dilakukan bersamaan dengan malewakan gala kehormatan yang diberikan oleh pasukan Piliang Pariangan di rumah gadang Angku Bandaharo Kayo Tampuak Tangkai Alam Minangkabau beberapa waktu lalu.
Tujuh benda pusaka tersebut terdiri dari mahkota dua buah, keris pusaka tiga buah, dan tombak dua buah.
"Dan beberapa pusaka yang telah diberikan adalah suatu amanah untuk saya kembalikan kepada pemilik yang syah, yaitunya Kerajaan Pagaruyung," kata Kapolda.
Ia berharap, penyerahan benda pusaka tersebut bisa menjadi karya budaya yang bisa membanggakan bagi masyarakat Minangkabau khususnya di Tanah Datar.
"Semoga berkenan dan menjadi karya budaya yang bisa dibanggakan bagi kita semua para dunsanak Minangkabau," katanya.
Kapolda menceritakan saat dirinya berbisik dengan gubernur, seandainya dirinya memposisikan sebagi orang luar Minangkabau dan berkunjung ke Sumatera Barat, sebagian besar berorientasi kepada keindahan alam atau hal-hal yang bersifat geografis.
Tapi hal yang sangat berkilau yang dilupakan adalah seperti nilai budaya dari leluhur yang ada di Sumatera Barat, yaitu nya adanya kerajaan-kerajaan yang masih ada keturunannya, seperti Kerajaan Dharmasraya dan kerajaan Pagaruyung.
"Oleh karena itu saya berkeinginan mengembangkan destinasi pariwisata tidak hanya dari aspek geografis tapi saya angkat dari sisi aspek budaya," katanya.
Kapolda juga mengucapkan terimakasih apresiasi dan penghargaan setinggi tingginya atas pemberian gelar adat Minangkabau, yang mana gelar adat ini sebagaimana yang diucapkan dari sesepuh tokoh Minang bahwa gelar ini mahal tidak bisa dibeli, dan murah tidak bisa diminta.
"Oleh karena itu kami merasa terhormat. Dibalik apresiasi kami berdua, kami akan menyertai dengan tanggung jawab dan keyakinan untuk dapat menampilkan diri sebagai keluarga besar atau dunsanak dari bangsa Minangkabau yang sungguh religius, sangat toleransi, dan selalu mengedepankan musyawarah untuk bermufakat," katanya.
Bupati Tanah Datar Eka Putra, mengatakan dirinya sangat terharu kepada Kapolda atas penyerahan tujuh benda pusaka yang memiliki sejarah dan nilai yang tinggi.
"Kepercayaan ini tentu sebagai kehormatan bagi kami, semoga benda bersejarah ini semakin menambah dan budaya apalagi Tanah Datar yang terkenal sebagai luhak nan tuo sehingga benda pusaka ini menjadi daya tarik wisatawan," katanya.
Berita Terkait
Dinas ESDM: Tambang di Solok Selatan yang tewaskan polisi itu ilegal
Senin, 2 Desember 2024 19:53 Wib
Sumbar tegaskan wilayah tambang rakyat wewenang Kementerian ESDM
Senin, 2 Desember 2024 19:52 Wib
Disdukcapil Kota Solok menangkan dua kompetisi pada HUT Korpri ke-53
Senin, 2 Desember 2024 19:51 Wib
Ny. Vanny Andree Algamar Motivasi Dila dan Arif Menuju Pemilihan Uni dan Uda Sumbar 2024
Senin, 2 Desember 2024 18:48 Wib
16 kecamatan di Agam selesai rekapitulasi suara Pilkada
Senin, 2 Desember 2024 16:49 Wib
Luncurkan Program Klik Gema upaya strategis Pemprov Sumbar untuk membentuk karakter generasi muda
Senin, 2 Desember 2024 14:43 Wib
Ragam kegiatan meriahkan Festival Pesona Minangkabau 2024, ada pagelaran budaya dari Jambi dan Palembang
Senin, 2 Desember 2024 13:14 Wib
Mutiara Cahaya Regita: bukti nyata kehadiran Program JKN di Tengah Tantangan Pertukaran Mahasiswa
Senin, 2 Desember 2024 11:31 Wib