Praya, Lombok Tengah, (ANTARA) - Polres Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menyatakan, dua terduga begal yang tewas setelah dilawan korbannya, bagian dari komplotan empat begal bersenjata tajam, di jalan raya Desa Ganti, Kecamatan Praya Timur, NTB, telah dikuburkan di kampung halamannya.
"Korban (begal) telah dikuburkan di pemakaman umum Desa Beleka, kemarin," kata Kepala Polsek Praya Timur, Inspektur Polisi Satu Sayum, di Praya, NTB, Kamis.
Jenazah terduga begal juga telah diotopsi di RS Bhayangkara di Mataram untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Pihak keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah dan situasi kamtibmas sampai saat ini masih kondusif. "Pihak keluarga telah menerima, namun kasus ini masih viral di media sosial," katanya.
Ia mengatakan, awalnya pihak keluarga berharap supaya kasus yang menimpa kedua begal itu diungkap namun setelah mengetahui persoalan sebenarnya dari dua begal kawanannya yang selamat dan telah ditahan itu dan tidak bisa menuntut. "Awalnya diduga dibunuh, sehingga keluarganya minta supaya diungkap," katanya.
Pasca kejadian itu, polisi langsung turun melakukan pendekatan kepada para tokoh agama dan keluarga kedua belah pihak, baik di Desa Ganti dan Desa Beleka guna mengantisipasi gangguan kamtibmas. Selain itu polisi juga berpatroli dan menekankan kepada anggota Babinkamtibmas di masing-masing desa untuk sama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan Ramadhan ini.
"Kami tetap melakukan pendekatan, supaya tidak ada gesekan di lapangan. Korban begal yang sempat diamankan juga telah diberikan penangguhan penahanan oleh penyidik Polres Lombok Tengah," katanya. (*)