Parik Malintang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat membangun dua embung di Kecamatan V Koto yang dananya berasal dari APBN pada 2021 dengan nilai dana masing-masingnya sekitar Rp120 juta.
"Embung tersebut dibangun untuk mengairi sawah yang selama ini memanfaatkan air tadah hujan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padang Pariaman, Yurisman Yakub di Parik Malintang, Selasa.
Ia menyebutkan satu embung tersebut dapat mengairi sampai 20 hektare sawah dan diharapkan dengan adanya penampung air itu maka petani dapat menggarap sawah minimal dua kali setahun.
Ia mengatakan embung tersebut saat ini telah beroperasi dan dimanfaatkan petani untuk mengairi lahan persawahan. Diharapkan dengan suplai air untuk sawah lancar maka produksi padi meningkat sehingga dapat meningkatkan perekonomian petani.
"Kalau lahan persawahan menggunakan air tadah hujan maka hasilnya tidak baik (tak maksimal), katanya.
Ia menyampaikan pemilihan lokasi pembangunan embung tersebut yaitu di sawah yang jauh atau tidak ada jaringan irigasi yang dibangun pemerintah.
Oleh karena itu, lanjutnya pemerintah membangun embung di daerah dekat perbukitan dengan mengumpulkan dan menampung air dari perbukitan yang nantinya disalurkan ke lahan persawahan.
"Pembangunan embung tersebut juga merupakan permintaan dari kelompok tani," ujarnya.
Ia mengatakan banyak sawah di Padang Pariaman yang memerlukan embung dan dam parit karena banyak terdapat perbukitan dan tidak dilalui irigasi.
Ia menyebutkan adapun kecamatan yang sawahnya banyak berada di perbukitan yaitu V Koto, V Koto Timur, Sungai Garinggiang, IV Koto Aur Malintang, Padang Sago, Patamuan, dan sebagian Batang Gasan.
Ia menyampaikan pihaknya akan terus berupaya membantu petani di daerah itu salah satunya membangun embung untuk mengairi sawah agar produksinya meningkat.