Legislator Payakumbuh minta tidak ada pemaksaan vaksin pada anak

id berita payakumbuh,berita sumbar,vaksin

Legislator Payakumbuh minta tidak ada pemaksaan vaksin pada anak

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, Armen Faindal. (Antarasumbar/Akmal Saputra)

Secara prinsip jelas saya sangat mendukung vaksinasi COVID-19,
Payakumbuh (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, Armen Faindal meminta tidak ada pemaksaan dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak.

"Secara prinsip jelas saya sangat mendukung vaksinasi COVID-19, termasuk untuk anak. Namun jangan sampai ada pemaksaan ke anak untuk divaksin," ujar politisi partai Demokrat tersebut di Payakumbuh, Senin.

Ia mengatakan pemaksaan kepada anak bisa saja memberikan dampak yang buruk kepada anak seperti trauma yang buruk bagi mental anak yang dipaksa.

"Vaksin ini merupakan sesuatu yang baik. Jangan sampai sesuatu yang baik ini kita laksanakan dengan cara yang buruk sehingga hasilnya juga jadi buruk," katanya.

Menurutnya, Pemkot Payakumbuh melalui Dinas Pendidikan dan kepala sekolah harus bekerja sama dengan orang tua untuk memberikan pemahaman secara berangsur kepada anak agar mau divaksin COVID-19.

"Berikan pengertian kepada anak secara baik-baik, seperti dulu waktu saya sekolah dan akan diberikan vaksin cacar. Awalnya saya tidak mau, tapi atas pengertian dari orang tua akhirnya saya mau," ujarnya.

Ia mengatakan hingga saat ini pihaknya memang belum menemukan dan mendapatkan informasi adanya pemaksaan kepada anak untuk mau divaksin COVID-19.

"Mudah-mudahan sampai ke depannya di Kota Payakumbuh tidak ada pemaksaan kepada anak. Semoga vaksinasi kita di Payakumbuh bisa berjalan dengan lancar dan aman," kata dia.

Sebelumnya, Pemkot Payakumbuh telah resmi memulai pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun pada Jumat (21/1).

Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, Dasril mengatakan total anak usia 6-11 di Kota Payakumbuh kurang lebih sebanyak 14.500 anak dari 66 SD Negeri dan 15 SD Swasta.

"Kita telah melaksanakan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk vaksinasi COVID-19 untuk anak 6-11 tahun. Target kita itu semua anak yang layak divaksin dapat divaksin," ujarnya.