Desa wisata sawah di Pariaman dikunjungi ratusan orang per hari

id Pariaman,Sumbar,wisata,desa wisata,berita sumbar

Desa wisata sawah di Pariaman dikunjungi ratusan orang per hari

Salah seorang wisatawan terlihat sedang mengambil foto objek wisata sawah di Desa Pauh Timur, Kota Pariaman, Sumbar, Sabtu (15/1). (ANTARA/Aadiaat M. S. )

Pariaman (ANTARA) - Desa Pauh Timur, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Sumatera Barat membangun objek wisata dengan konsep persawahan yang diberi nama Wisata Sawah Fajar Rezki Illahi dengan kunjungan wisatawan mencapai 300-an orang perhari.

"Objek wisata ini dibangun menggunakan dana desa dengan nilai sekitar Rp445 juta, telah diresmikan pada 30 Desember 2021. Hingga sekarang kunjungan wisatawan 150 sampai 300-an orang perhari," kata Kepala Desa Pauh Timur Ulil Amri di Pariaman, Sabtu.

Ia menyebutkan biaya tiket masuk ke dalam objek wisata tersebut Rp5 ribu per orang dengan biaya itu wisatawan akan mendapat minuman jahe yang diproduksi oleh warga Pauh Timur serta dipinjamkan caping dan perlengkapan tradisional sawah lainnya.

Selain itu pada sore dan malam hari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Al Fajar sebagai pihak yang mengelola objek wisata itu juga menyewakan perlengkapan karaoke kepada wisatawan senilai Rp25 ribu per jam.

"Objek wisata ini dibuat untuk meningkatkan ekonomi Desa Pauh Timur," katanya.

Ia menyampaikan pihaknya berencana akan membuat kafe, paket wisata sawah, serta wahana lainnya yang dapat menambah daya tarik objek wisata serta pendapatan BUMDes.

Ia menjelaskan dibuatnya objek wisata dengan konsep menjelajah di atas sawah yaitu untuk melengkapi objek wisata di Pariaman yang identik dengan pantai.

"Kami ingin mendukung Pemerintah Kota Pariaman untuk menjadikan kota ini sebagai kota wisata," ujarnya.

Objek wisata tersebut dibuka dari pukul 10.00 WIB sampai malam hari atau hingga tidak ada lagi wisatawan karena objek wisata itu lebih ramai pada malam hari.

Ia menambahkan banyak pihak yang meragukan kekuatan material tiang yang digunakan pada objek wisata tersebut karena bentuknya serupa pohon pinang namun hal tersebut terbantahkan setelah melihat dari dekat bahwa pohon yang digunakan merupakan pohon nibung yang dikenal kuat dan tahan lama.

Sementara itu, salah seorang wisatawan asal Kabupaten Padang Pariaman Khasifah (22) mengatakan objek wisata sawah di Pariaman telah viral di media sosial sehingga dirinya tertarik datang untuk melihat langsung keindahannya.

"Tempatnya indah untuk berfoto dan cocok untuk bersantai-santai," kata dia.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota Pariaman Hendri mengatakan banyak pemerintah desa di kota tersebut mengembangkan potensi objek wisata sebagai bidang usaha guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

Ia meminta pemerintah desa agar terus mengoptimalkan pengelolaan dan promosi objek wisata yang dikembangkan agar terus dikunjungi wisatawan sebelum dilakukan pengembangan lebih lanjut.