Pangdam terima prajurit Yonif 131/BRS pulang dari perbatasan RI-PNG

id pangdam bukit barisan,batalyon braja sakti

Pangdam terima prajurit Yonif 131/BRS pulang dari perbatasan RI-PNG

Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) I/Bukit Barisan Mayor Jenderal TNI Hasanuddin saat menyerahkan kembali bendera perang Batalyon. (ANTARA/Akmal Saputra)

​​​​​​​Payakumbuh  (ANTARA) - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) I/Bukit Barisan, Mayor Jenderal TNI Hasanuddin menerima kedatangan prajurit Batalyon Infanteri 131/Braja Sakti (Yonif 131/BRS) yang baru pulang bertugas dari pengamanan perbatasan Republik Indonesia dan Papua Nugini (RI-PNG).

"Hari ini saya bersama danrem dan para asisten menerima kedatangan Batalyon 131 dari pelaksanaan penugasan pengamanan perbatasan di RI/PNG," kata Mayjen TNI Hasanuddin di Payakumbuh, Rabu.

Ia mengatakan bahwa prajurit yang berangkat dari Yonif 131/BRS sudah melaksanakan tugas mereka selama sembilan bulan dengan hasil yang baik.

"Mereka telah melaksanakan tugas dengan profesional dengan penuh semangat dan bertanggung jawab," ujarnya didampingi sejumlah pejabat daerah dari Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh.

Disampaikannya, bahwa dia sudah memerintahkan seluruh prajurit untuk segera melakukan konsolidasi setelah kembali ke satuan.

"Sudah saya perintahkan untuk segera konsolidasi siap melaksanakan kegiatan berikutnya dan siap melaksanakan tugas apapun setiap saat," ungkapnya.

Ia mengatakan prajurit harus segera menyesuaikan dengan program-program yang sudah disiapkan seperti melaksanakan latihan dan pembinaan.

"Terlebih saat ini di tengah pandemi COVID-19, tetap selalu waspada dan bersama-sama dengan unsur pemerintah daerah, kepolisian untuk mendukung kegiatan pemulihan pandemi COVID-19," katanya.

Menurutnya, bagi prajurit sebuah tugas itu adalah kehormatan dan kebanggan jadi kalau telah melaksanakan tugas dengan baik itu merupakan hal yang biasa.

"Setiap penugasan tentu ada reward, bisa berupa administrasi, kesempatan pendidikan dan peluang jabatan," ungkapnya.

Sebelumnya pada Februari 2021, Yonif 131/BRS mengirim 450 prajurit untuk pelaksanaan penugasan pengamanan perbatasan di RI/PNG. Seorang prajurit meninggal dunia saat melaksanakan tugas karena sakit.