Simpang Empat (ANTARA) -
Peminat Calon Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat 2021 cukup tinggi mencapai 9.157 orang melamar dari 1.440 formasi yang tersedia.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumbar Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pasaman Barat Saifudin Zuhri didampingi Kapala Bidang Pengadaan dan Mutasi Harinal di Simpang Empat, Kamis saat ini proses rekrutmen CPNS sedang berjalan.Ia mengatakan adapun rincian pelamar CPNS di Pasaman Barat adalah sebanyak 7.280 pelamar dengan formasi 232 CPNS, terdiri dari 88 tenaga kesehatan dan 144 orang tenaga teknis.
Sedangkan untuk pelamar P3K non guru dengan jumlah pelamar 17 pelamar dengan formasi yang diterima 3 orang yang akan ditempatkan sebagai instruktur tenaga kerja.
Formasi P3K guru sebanyak 1.205 yang akan diangkat sebagai guru kelas 624 orang, guru agama 183 dan sisanya 398 guru mata pelajaran lainnya seperti Pendidikan Jasmani Bahasa Inggris Mamatika, Bimbingan Konseling dan bidang studi lainnya dengan pelamar ribuan orang.
"Setelah diteliti administrasinya yang tidak memenuhi syarat (TMS) administrasi atau gagal dari total pelamar 9.157 tersebut sebanyak 1.085 pelamar," katanya.
Menurutnya penerimaan pegawai saat ini dengan dua jalur yakni CPNS dan PPPK.
Pada prinsipnya dua kategori Aparatur Sipil Negara tersebut, memiliki kewajiban dan hak yang sama.
Namun bedanya untuk pegawai P3K tidak mendapat hak pensiun. Saat ini pegawai P3K peruntukannya adalah didominasi oleh guru dengan syarat telah terdaftar pada data Dapodik.
"Saat ini proses dalam masa sanggah bagi calon yang gagal dalam proses administrasi, semua sudah kita jawab secara online," ujarnya.
Ia memperkirakan ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dilaksanakan pada Oktober 2021 mendatang di Pasaman Barat.
Kemudian dilanjutkan dengan Seleksi Kompensi Bidang (SKB) dan kemudian akan diumumkan bagi pelamar yang lolos tanpa adanya wawancara.
"Semua proses dilaksanakan secara transparan dengan komputerisasi, jadi hasilnya terukur dan cepat diketahui pelamar," tegasnya.
Ia menjelaskan pelaksanaan seleksi akan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan harus mendapat izin dari Satgas COVID-19.
Peserta wajib di swab PCR sehari menjelang pelaksanaan ujian SKD atau Rapit anti gen sehari menjelang seleksi dilaksanakan.
Ia menyampaikan sangat mendukung program pemerintah pusat untuk seleksi secara online dengan sistem informasi teknologi, (IT).
"Dengan seleksi IT ini tentu yang akan lolos adalah orang yang cerdas dan kompeten, siapa yang tidak menguasai IT dia akan ketinggalan. Karena yang akan kita layani adalah orang-orang cerdas, jadi aparaturnya harus cerdas dulu," katanya.*