New York (ANTARA) - Dolar AS melemah pada akhir perdagangan pada Senin karena pelaku pasar mencerna data ekonomi terbaru.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,58 persen menjadi 92,9582.
Pada akhir perdagangan di New York, euro meningkat menjadi 1,1748 dolar AS dari 1,1695 dolar pada hari sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3729 dolar dari 1,3622 dolar AS pada hari sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7216 dolar AS dari 0,7136 dolar.
Dolar AS dibeli 109,68 yen Jepang, lebih rendah dari 109,80 yen Jepang pada hari sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9124 franc Swiss dari 0,9176 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2645 dolar Kanada dari 1,2844 dolar Kanada.
Reaksi pasar di atas muncul setelah data menunjukkan ekspansi sektor swasta AS melambat tajam di tengah keterbatasan kapasitas dan penyebaran virus varian Delta.
Indeks Output Gabungan PMI (Indeks Pembelian Manajer) AS mencatat 55,4 pada Agustus, turun tajam dari 59,9 pada Juli, perusahaan data yang berbasis di London IHS Markit melaporkan pada hari Senin.
Data IHS Markit terbaru mengenai indeks aktivitas bisnis PMI AS tercatat 55,2 pada Agustus, turun dari 59,9 pada Juli, yang menandakan kenaikan paling lemah dalam output sejak Desember 2020, sementara PMI manufaktur AS berada pada 61,2, turun dari 63,4 pada Juli.
Berita Terkait
Harga emas Antam kembali turun jadi Rp1,320 juta per gram
Rabu, 24 April 2024 10:20 Wib
Rupiah Selasa pagi turun 7 poin menjadi Rp16.244 per dolar AS
Selasa, 23 April 2024 9:47 Wib
Harga emas Antam merosot jadi Rp1,325 juta per gram
Selasa, 23 April 2024 9:47 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,343 juta per gram
Senin, 22 April 2024 9:32 Wib
Rupiah Senin pagi naik 45 poin menjadi Rp16.215 per dolar AS
Senin, 22 April 2024 9:13 Wib
Ekspedisi Rupiah Berdaulat bantu percepat pertumbuhan ekonomi Mentawai
Jumat, 19 April 2024 18:29 Wib
Tiket gratis arus balik kapal Pelni di Medan
Jumat, 19 April 2024 17:04 Wib
Harga bawang merah di Salatiga masih tinggi
Jumat, 19 April 2024 16:58 Wib