Bulog Sumbar tambah daging beku sebanyak ini, untuk antisipasi kebutuhan jelang lebaran

id berita padang,berita sumbar,daging

Bulog Sumbar tambah daging beku sebanyak ini, untuk antisipasi kebutuhan jelang lebaran

Kantor Perum Bulog Wilayah Sumatera Barat di Padang. (Antarasumbar/Mutiara Ramadhani)

Kami sudah lakukan permintaan 10 ton daging beku dan diperkirakan Jumat (7/5) stok tersebut sudah masuk di Bulog Sumbar,
Padang (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Sumatera Barat (Sumbar) menambah persediaan stok daging beku sebanyak 10 ton guna antisipasi kebutuhan jelang lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah sekaligus untuk penyediaan stok beberapa bulan ke depan.

"Kami sudah lakukan permintaan 10 ton daging beku dan diperkirakan Jumat (7/5) stok tersebut sudah masuk di Bulog Sumbar," kata Kepala Bulog Wilayah Sumbar, Tommy Despalingga di Padang, Kamis.

Ia mengatakan stok daging beku yang tersisa saat ini ada sebanyak 2 ton dan semuanya adalah daging sapi. Kemudian untuk stok daging yang akan masuk merupakan daging kerbau.

Menurut dia, daging kerbau lebih diminati masyarakat serta penjualan daging kerbau lebih laris dari pada daging sapi karena harganya lebih murah yakni hanya Rp80 ribu per kilogram, sedangkan daging sapi Rp90ribu perkilogram.

Ia mengatakan penjualan daging beku mulai Januari hingga April 2021 telah terjual hampir 25 ton. Terdiri dari daging beku kerbau 15 ton, dan daging sapi 9 ton.

Tommy mengatakan kebutuhan daging beku di Bulog Sumbar normalnya per bulan sekitar 500 kilogram hingga satu ton tergantung situasi.

Sedangkan kebutuhan daging beku pada Ramadhan hingga lebaran bisa meningkat hingga menjadi dua ton.

Lebih lanjut, ia mengatakan Bulog Sumbar biasanya setiap kali meminta stok daging ke pusat sekitar 10 hingga 15 ton.

Kapasitas penyimpanan daging yang ada di Bulog Sumbar bisa menampung sekitar delapan ton daging beku.

"Jadi sisanya kami titip ke Toko Tani Indonesia Center (TTIC), kalau penjualannya banyak maka kami minta lagi stok 10 ton," kata Tommy.

Daging beku yang dijual oleh Bulog telah terjamin kehalalannya sebab sudah diproses oleh Balai Karantina, Bea Cukai, dan memiliki sertifikat halal dari MUI. Selain itu juga telah ada sertifikat dari BPOM.

Ia menambahkan tujuan penyediaan daging beku ini bukan untuk merebut pasar para pedagang daging segar. Tujuan pemerintah adalah untuk memberikan protein hewani untuk perkembangan gizi bagi masyarakat dengan harga yang bisa dijangkau.