Pelabuhan Teluk Tapang Pasaman Barat berikan manfaat ekonomi

id Pelabuhan Teluk Tapang

Pelabuhan Teluk Tapang Pasaman Barat berikan manfaat ekonomi

Kondisi Pelabuhan Teluk Tapang Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar. Saat ini tinggal pembangunan jalan menuju pelabuhan itu sehingga diharapkan Sumber Daya Alam dari Sumbar bagian utara dan Sumut bagian selaatan bisa dibawa melalui jalur laut nantinya.

Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menilai keberadaan Pelabuhan Teluk Tapang di Air Bangis tidak hanya berdampak secara ekonomi bagi Sumbar bagian utara saja tetapi juga bisa berdampak bagi Provinsi Sumatra Utara.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daeeah Pasaman Barat Jon Hendri di Simpang Empat, Minggu mengatakan sebelumnya untuk pembangunan di Pelabuhan Teluk Tapang telah dikerjakan, seperti telah menyelesaikan infrastruktur di bagian dermaga dan hal lainnya.

Namun saat ini jalan menuju pelabuhan itu belum layak dan saat ini pengerjaannya dimulai melalui anggaran APBN.

Ia menyebutkan untuk 2021 ini telah ditenderkan pembangunan jalan senilai Rp74 miliar dan telah ada pemenangnya untuk 10 kilometer segera dikerjakan.

"Jalan yang sudah siap saat ini 9,7 kilometer dan ditambah 10 kilometer. Sedangkan total panjang jalan yang akan dibangun mencapai 42 kilometer. Pembangunannya akan dilakukan secara bertahap karena sudah masuk dalam prioritas pemerintah pusat," katanya.

Menurutnya pembangunan jalan menuju Pelabuhan Teluk Tapang sudah masuk dalam RPJM nasional dengan dana Rp800 miliar.

Bagi Pasaman Barat sendiri memiliki potensi bidang perkebunan kelapa sawit dengan luas tanam 101.402 hektare yang berproduksi 330.881 ton pertahun.

Selain itu juga ada potensi jagung seluas 45.523 hektare dengan produksi 4,6 ton perhektar. Belum lagi potensi biji besi, mangan, granit dan lainnya.

Menurutnya Pelabuhan Teluk Tapang itu nantinya juga bisa di akses oleh Provinsi Sumut melalui Kabupaten Mandailing Natal.

Ia memperkirkan jarak antara Mandailing Natal ke Pelabuhan Teluk Tapang itu hanya 2,8 kilometer atau 3 kilometer saja.

"Hasil perkebunan sawit di Sumut bisa dibawa melalui Pelabuhan Teluk Tapang di Pasaman Barat. Artinya ekonomi dua provinsi bisa tumbuh dengan baik," ujarnya.

Kalau melihat pada akses jalan selama ini yang ditempuh di Sumut menuju ke Sibolga membutuhkan waktu 128 kilometer. Untuk itu, melalui melintasi daerah Mandailing Natal itu, akan dapat mempersingkat jarak tempuh untuk bisa masuk ke Teluk Tapang.

Bagi Pasaman Barat, katanya selama ini, hasil produksi seperti crude palm oil (CPO) harus dibawamelalui jalur darat menuju Pelabuhan Teluk Bayur Kota Padang.

Jarak antara Pasaman Barat dengan Kota Padang amatlah jauh, sehingga membutuhkan biaya yang cukup besar.

Dimana jarak tempuh dari Pasaman Barat menuju Pelabuhan Teluk Bayur Padang membutuhkan waktu 4,5 jam. Sementara bila menggunakan Pelabuhan Teluk Tapang untuk mengangkut CPO, jarak tempuh dari Sumbar bagian utaranya itu hanya 2 jam saja.

Untuk itu dengan adanya Pelabuhan Teluk Tapang tersebut, akan dapat memperpendek waktu pengiriman CPO.

Dampak lainnya dengan berkurangnya lalu lintas truk pengakut CPO, juga membuat kondisi ketahanan jalan raya pun lebih lama.

"Nanti bila Pelabuhan Teluk Tapang ini beroperasi juga akan saling terintegritas dengan Pelabuhan Teluk Bayur Padang serta Pelabuhan Labuan Bajo di Kabupaten Kepulauan Mentawai," katanya.***1***