Padang (ANTARA) - Rabu 24 Februari 2021 sebagaimana biasa sejak pagi Mahyeldi menjalani rutinitasnya sebagai Wali Kota Padang.
Sehari sebelumnya ia baru saja ditetapkan sebagai Gubernur Sumbar terpilih hasil Pilgub Sumbar 2020 oleh KPU . Namun berdasarkan informasi yang beredar pelantikan baru akan digelar pada awal Maret 2021.
Agenda pria yang akrab disapa buya itu pada Rabu pagi diawali dengan menghadiri kegiatan KONI di Grand Inna Padang.
Usai menghadiri acara KONI ia meluncur ke Palanta Kota Padang di Jalan A Yani menghadiri serah terima bantuan kendaraan operasional dan ambulans dari Bank Nagari.
Beranjak siang ia segera menuju ke SMP Pertiwi di Jalan Cenderawasih Air Tawar Padang memenuhi undangan acara alumni setempat.
Saat tengah mengikuti acara, mendadak telepon genggam yang dipegang ajudan berdering.
"Bapak akan dilantik besok sebagai Gubernur Sumbar di Istana, harap segera ke Jakarta siang atau sore ini," ucap suara dibalik telepon yang ternyata berasal dari Kantor Penghubung Pemprov Sumbar di Jakarta.
Pemberitahuan mendadak itu membuat Mahyeldi bersegera mengakhiri acara dan balik ke rumah dinas di Jalan A Yani Padang untuk bersiap. Sejumlah agenda yang masih ada pun dibatalkan.
Jas putih untuk pelantikan gubernur ternyata belum kelar dijahit. Akhirnya diputuskan ia memakai jas putih saat dilantik sebagai Wali Kota Padang namun emblemnya saja diganti.
Usai mendapatkan tiket dan tes usap sebagai syarat terbang, Mahyeldi diantar oleh sopir ke Bandara Internasional Minangkabau menggunakan kendaraan dinas sedan camry hitam BA 1 A.
Informasi yang mendadak tersebut membuat ia baru bisa mendapatkan penerbangan ke Jakarta pada pukul 16.00 WIB.
Kamis 25 Februari 2021 Presiden Joko Widodo melantik Mahyeldi-Audy Joinaldy sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar 2021-2024 di Istana Negara, bersamaan dengan pelantikan Gubernur Bengkulu dan Kepulauan Riau.
Usai pelantikan Ketua TP PKK Sumbar Ny Harneli Bahar juga dilantik oleh Ketua Umum TP-PKK Pusat Ny Tri Tito Karnavian di Sasana Bakhti Praja.
Setelah prosesi pelantikan rampung, ia bergegas menuju Bandara Soekarno Hatta untuk kembali ke Padang.
Sejumlah agenda menanti membuat Mahyeldi harus segera kembali setelah sah berstatus sebagai orang nomor satu di Sumbar.
Diantaranya serah terima jabatan dengan Penjabat Gubernur Sumbar Hamdani kemudian melantik bupati dan wali kota terpilih pemenang pilkada 2020.
Tiba di Bandara Internasional Minangkabau pada Kamis pukul 18.00 WIB, sedan Honda Accord hitam dengan BA 1 telah menanti di ruangan VIP yang merupakan kendaraan dinas resmi gubernur.
Sehari sebelumnya saat hendak ke Jakarta ia diantar menggunakan mobil BA 1 A, saat pulang berganti menjadi BA 1.
Awalnya dijadwalkan serah terima jabatan gubernur digelar Kamis malam. Ternyata karena waktu yang mepet dan akhirnya diundur menjadi Jumat pagi.
Dari bandara Mahyeldi dan istri meluncur menuju kota Padang. Ia baru menyadari saat itu telah berstatus sebagai Gubernur yang artinya berhak untuk menempati rumah dinas Gubernur Sumbar yang berada di Jalan Sudirman Padang.
Namun karena pelantikan yang serba mendadak menyebabkan barang-barangnya masih berada di rumah dinas Wali Kota Padang di Jalan A Yani da belum ada persiapan untuk pindah.
Kendati Rumah Dinas Gubernur Sumbar di Jalan Sudirman sudah siap ditempati malam itu, Mahyeldi memutuskan pulang ke rumah dinas di Jalan A Yani.
Dalam perjalanan ia menyempatkan menelpon Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa, berseloroh meminta izin memakai rumah dinas wali kota karena sudah tidak lagi menjabat wali kota.
"Izin pak wali pinjam rumah dinas malam ini ya, kami numpang dulu semalam," katanya bergurau.
Mahyeldi merupakan Gubernur Sumbar ketiga yang terpilih sejak pilkada Gubernur dilaksanakan secara langsung pada 2005.
Dari nol
Mahyeldi lahir di Bukittinggi, Sumbar pada 25 Desember 1966 dari keluarga sederhana.
Ayahnya Mardanis hanya seorang buruh angkat di Pasar Banto Bukittinggi dan sang ibunda Nurmi seorang ibu rumah tangga yang membantu suami dengan membordir mukena di rumah.
Kehidupan masa kecilnya pun terbilang biasa dan sederhana jauh dari kesenangan sebagaimana anak-anak seusianya.
Kini anak yang semasa kecil ditempa beragam kesulitan namun tetap berupaya hidup mandiri telah menjadi orang nomor satu di Sumbar.
Saat reformasi 1998 bergulir dan ketika itu keran politik terbuka lebar sejumlah partai baru berdiri di Tanah Air.
Sebagai aktivis dakwah ia ikut mempelopori berdirinya Partai Keadilan di Sumbar.
Seiring perjalanan waktu PK pun bertransformasi menjadi Partai Keadilan Sejahtera yang pengurusnya didominasi anak-anak muda dengan semangat keislaman yang kental.
Mahyeldi pun didaulat menjadi ketua DPW PKS Sumbar dan pada pemilu 2004 ia mendapatkan amanah sebagai wakil rakyat di DPRD Sumbar sekaligus sebagai Wakil Ketua DPRD.
Sepak terjangnya sebagai Wakil Ketua DPRD Sumbar yang berasal dari daerah pemilihan Padang, membuat Fauzi Bahar yang saat hendak maju kembali sebagai wali kota Padang kedua kalinya terpikat dan meminangnya untuk menjadi orang nomor dua di Padang.
Pada pilkada Padang 2009 Mahyeldi bersama Fauzi Bahar melenggang sebagai pemenang dan perjalanan baru di lini eksekutif pun ia mulai.
Tepat 18 Februari 2009 secara resmi Mahyeldi menjalankan amanah baru sebagai Wakil Wali Kota Padang 2009-2013 mendampingi Fauzi Bahar.
Mantan Wali Kota Padang Zuiyen Rais menilai Mahyeldi termasuk pasangan kepala daerah yang akur dengan Wali Kota.
Sudah menjadi rahasia umum lagi, banyak ditemukan pasangan kepala daerah yang tidak sejalan. Mereka hanya akur satu tahun pertama dan tahun berikutnya sudah jalan sendiri-sendiri.
Sementara, Mahyeldi dinilai dapat menempatkan diri sebagai wakil yang baik bagi wali Kota Padang Fauzi Bahar.
Amanah pun berlanjut pada 13 Mei 2014 Mahyeldi dilantik sebagai orang nomor satu di Padang usai memenangkan pilkada bersama Emzalmi.
Lima tahun sesudahnya pada 13 Mei 2019 ia kembali dipercaya warga kota Padang untuk memimpin bersama Hendri Septa.
Namun waktu berputar, masa bergulir politik amat dinamis. Siapa menyangka PKS Sumbar memutuskan untuk memberikan amanah kepada Mahyeldi meneruskan kursi kepemimpinan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
Ia pun bertarung di Pilgub Sumbar 2020 bersama Audy Joinaldy dan terpilih sebagai pemenang.
Sumbar Madani
Dalam kampanye pilgub Sumbar 2020 Mahyeldi mengusung visi terwujudnya Sumatera Barat Madani, Unggul dan berkelanjutan.
Visi tersebut diturunkan menjadi tujuh misi mulai dari meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang berakhlak mulia, sehat, berpengetahuan, terampil dan berdaya saing.
Kemudian meningkatkan tata kehidupan sosial kemasyarakatan berdasarkan falsafah Adat Basandi Syarak – Syarak Basandi Kitabullah.
Lalu meningkatkan nilai tambah dan produktivitas pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
Berikutnya meningkatkan usaha perdagangan dan industri kecil/ menengah serta ekonomi berbasis digital
Selanjutnya meningkatkan ekonomi kreatif dan daya saing kepariwisataan
Tak luput meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Hingga mewujudkan tata kelola Pemerintahan dan pelayanan publik yang bersih, akuntabel serta berkualitas.
Usai dilantik, Mahyeldi menyatakan siap bekerja untuk masyarakat Sumatera Barat.
Ia mengaku telah menyusun program dalam 100 hari kerja, diantara penanganan COVID-19 dan penguatan ekonomi masyarakat.
"Insya Allah dalam waktu 100 hari sesuai dengan komitmen sewaktu kampanye, yang pertama menyiapkan RPJM Sumbar 2021-2024, kemudian fokus penanganan COVID-19," ujar Mahyeldi.
Kemudian ia akan fokus melakukan penguatan ekonomi masyarakat, penguatan UMKM dan juga kemudahan mendapatkan modal usaha bagi UMKM di Sumatera Barat yang kini berjumlah sekitar 590 ribu.
"Ini akan kita lakukan di berbagai bidang diantaranya pertanian, peternakan, perikanan, kelautan dan lainnya," katanya.
Ia berharap dengan adanya dukungan dari presiden, jajaran kementerian dan lembaga, DPRD, DPR-RI dan masyarakat Sumatera Barat, visi misi dan agenda yang diusung dapat berjalan dengan baik.
Sebelumnya saat kampanye Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan jika terpilih diberi tanggung jawab mengurus pembangunan ekonomi Sumatera Barat.
Ia melihat ada banyak potensi dan peluang untuk memajukan Sumatera Barat terutama pertanian dan peternakan lewat peningkatan nilai produk.
Dengan potensi besar tersebut ia optimistis bisa bersama-sama membawa Sumatera Barat lebih maju dengan beragam ide dan gagasan.