Founder Batik Lumpo tak pernah ikut pengadaan hand sanitizer di BPBD Sumbar

id Penyelewengan, hand sanitizer, bpbd sumbar, pansus dprd

Founder Batik Lumpo tak pernah ikut pengadaan hand sanitizer di BPBD Sumbar

Founder Batik Lumpo luruskan ke media terkait namanya dikaitkan dengan dugaan penyelewengan hand sanitizer di BPBD Sumbar. (Antara/HO)

Padang (ANTARA) - Founder Batik Lumpo Novia Hertini menyatakan tidak pernah ikut atau bersentuhan dengan pengadaan hand sanitizer, apalagi berurusan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat.

Hal ini disampaikannya menyikapi namanya yang dikait-kaitkan dengan dugaan penyelewengan pengadaan hand sanitizer di BPBD Sumbar untuk penanggulangan darurat bencana COVID-19 tahun 2020 lalu, seperti rilis yang diterima, Rabu malam.

Padahal, kata dia, sedikitpun dan sama sekali tak pernah bersentuhan dengan yang namanya pengadaan hand sanitizer apalagi berurusan dengan BPBD Sumbar.

Namun entah kenapa, tiba-tiba namanya muncul dalam pemberitaan di media online lokal dan nasional.

Sumber berita media online itupun dari lembaga resmi yakni Anggota Panitia Khusus (Pansus) DPRD Sumbar dan BPBD Sumbar.

“Bak petir di siang bolong, saat saya dapat kabar dari teman-teman wartawan, nama saya Novia Hertini diberitakan masuk dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI untuk pengadaan hand sanitizer dalam penanganan darurat bencana COVID-19,” ungkap wanita peraih Anugerah Upakarti dari Presiden pada 2020 itu.

Pendiri Asosiasi Pengusaha Perancang Mode (APPMI) Sumbar itu mengunkapkan kepada sejumlah media di Padang, Rabu (24/2) malam di sebuah hotel di Padang.

Pemberitaan itu jelas menyentak batin wanita yang mengawali karirnya di bidang fashion, sekaligus bergerak dalam pembinaan UMKM serta pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga.

Bahkan, pemberitaan tersebut jelas berpotensi mencemarkan nama baiknya sebagai pengusaha Batik Lumpo yang meraih anugerah dari Presiden RI.

Ia lebih memilih memaafkan pihak-pihak yang berkaitan dengan pemberitaan tersebut, atau pihak-pihak yang menyebut namanya terlibat dalam pengadaan hand sanitizer yang kini tengah ditangani oleh Pansus DPRD Sumbar.

“Sedikitpun saya tak berniat untuk membalas atau melaporkan ke jalur hukum karena dugaan mencemarkan nama baiknya. Saya lebih memilih meluruskannya dan mendoakan pihak-pihak yang menyebut nama saya sebagai orang yang turut terlibat dalam pengadaan hand sanitizer itu, selalu dalam lindungan dan mendapat safaat dari Allah,” ucap Novia, desainer yang konsisten mengembangkan Batik Lumpo.

Dalam menyampaikan ini, air mata terlihat menggenang di pelupuk mata Novia Hertini, sang Founder Batik Lumpo itu.

Kesedihan mendalam, sangat jelas tergurat dari raut wajahnya meski mulut dan hidungnya ditutupi masker. Wanita berkacamata ini terlihat sedih, sekaligus kecewa.