Harapan Azis Syamsudin ke Listyo Sigit
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin, berharap Kepolisian Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit, yang telah disetujui memimpin institusi itu oleh Komisi III DPR, dapat memaksimalkan koordinasi dan komunikasi antar-lembaga untuk menyelesaikan berbagai persoalan.
"Saya berharap Polri dapat lebih memaksimalkan kordinasi dan komunikasi antar lembaga guna memudahkan dan menyelesaikan berbagai macam pekerjaan rumah dan permasalahan yang beragam," kata Syamsuddin, di Jakarta, Kamis.
Hal itu dia katakan terkait keputusan rapat internal Komisi III DPR pada Rabu (20/1) yang menyetujui jenderal polisi itu sebagai calon kepala Kepolisian Indonesia.
Syamsuddin menilai masih banyak kementerian/lembaga yang memiliki ego sektoral sehingga menjadi hambatan dalam mewujudkan visi Nawacita Presiden Jokowi. Menurut dia, komunikasi dan koordinasi merupakan hal yang utama dijalankan kementerian/lembaga.
Ia mengatakan agar kedepan Kepolisian Indonesia dapat lebih bersahabat dengan masyarakat dan selalu hadir di tengah masyarakat tanpa melihat pangkat dan jabatan serta keterbatasan.
"Saya apresiasi Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit yang ingin melayani masyarakat dengan cepat seperti memesan makanan cepat saji. Tentu itu harus dapat direalisasikan dalam program 100 hari kinerjanya sebagai prestasi ke depannya, usai dia menjabat sebagai kepala Kepolisian Republik Indonesia," ujarnya.
Ia juga mengucapkan selamat dan sukses serta berharap Sigit amanah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya serta membawa Kepolisian Indonesia semakin maju dan profesional.
Sigit merupakan lulusan Akademi Kepolisian pada 1991 dan dia dilahirkan di Ambon pada 5 Mei 1969. Dengan demikian, dia masih memiliki waktu dinas aktif sebagai polisi selama tujuh tahun lagi.
Sepanjang sejarah, Kepolisian Republik Indonesia pernah dipimpin Komisaris Jenderal Polisi Said Soekanto Tjokrodiatmojo pada 1945-1959 (kepala pertama Kepolisian Republik Indonesia). Inilah masa kepemimpinan paling lama di organisasi itu.
"Saya berharap Polri dapat lebih memaksimalkan kordinasi dan komunikasi antar lembaga guna memudahkan dan menyelesaikan berbagai macam pekerjaan rumah dan permasalahan yang beragam," kata Syamsuddin, di Jakarta, Kamis.
Hal itu dia katakan terkait keputusan rapat internal Komisi III DPR pada Rabu (20/1) yang menyetujui jenderal polisi itu sebagai calon kepala Kepolisian Indonesia.
Syamsuddin menilai masih banyak kementerian/lembaga yang memiliki ego sektoral sehingga menjadi hambatan dalam mewujudkan visi Nawacita Presiden Jokowi. Menurut dia, komunikasi dan koordinasi merupakan hal yang utama dijalankan kementerian/lembaga.
Ia mengatakan agar kedepan Kepolisian Indonesia dapat lebih bersahabat dengan masyarakat dan selalu hadir di tengah masyarakat tanpa melihat pangkat dan jabatan serta keterbatasan.
"Saya apresiasi Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit yang ingin melayani masyarakat dengan cepat seperti memesan makanan cepat saji. Tentu itu harus dapat direalisasikan dalam program 100 hari kinerjanya sebagai prestasi ke depannya, usai dia menjabat sebagai kepala Kepolisian Republik Indonesia," ujarnya.
Ia juga mengucapkan selamat dan sukses serta berharap Sigit amanah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya serta membawa Kepolisian Indonesia semakin maju dan profesional.
Sigit merupakan lulusan Akademi Kepolisian pada 1991 dan dia dilahirkan di Ambon pada 5 Mei 1969. Dengan demikian, dia masih memiliki waktu dinas aktif sebagai polisi selama tujuh tahun lagi.
Sepanjang sejarah, Kepolisian Republik Indonesia pernah dipimpin Komisaris Jenderal Polisi Said Soekanto Tjokrodiatmojo pada 1945-1959 (kepala pertama Kepolisian Republik Indonesia). Inilah masa kepemimpinan paling lama di organisasi itu.