Warga Mandeh membatik gunakan warna dari bahan olahan mangrove

id membatik,KWBT mandeh,pesisir selatan,berita pesisir selatan,pesisir selatan terkini,berita sumbar,sumbar terkini

Warga Mandeh membatik gunakan warna dari bahan olahan mangrove

Masyarakat di kawasan Mandeh membatik menggunakan warna yang berasal dari bahan organik mangrove. (antara sumbar/istimewa)

Painan, (ANTARA) - Puluhan warga yang menetap di Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat membatik menggunakan warna yang berasal dari bahan organik mangrove.

"Usaha ini kami andalkan di tengah "melesunya" kunjungan wisatawan ke Mandeh karena pandemi COVID-19," kata salah seorang masyarakat kawasan Mandeh yang mendapat pelatihan, David di Painan, Senin.

Selain itu disaat pandemi berakhir ia yakin usaha baru tersebut memiliki peluang cukup baik bila disandingkan dengan kawasan Mandeh.

"Batik yang pewarnaannya berasal dari mangrove ini bisa dijadikan sebagai buah tangan yang menarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Mandeh," imbuhnya.

Mewujudkan hal itu, selain terus mengasah kemahiran dalam membatik, David dan kawan-kawannya saat ini juga fokus mempersiapkan motif yang berkaitan dengan Mandeh.

"Batik mangrove di Mandeh akan memiliki kekhasan tersendiri, dan semoga seiring dengan berakhirnya pandemi, batik karya kami semakin dikenal," sebutnya.

Membatik menggunakan mangrove mereka lakukan usai mendapat pelatihan dari Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan beberapa waktu lalu.

Selain sebagai bahan untuk membatik, dalam kesempatan itu pemateri juga menyampaikan ke masyarakat bahwa mangrove juga bisa dijadikan sebagai bahan panganan seperti dodol, aneka minuman dan lainnya. (*)