Istri Cawabup Padang Pariaman klarifikasi terkait dugaan pelanggaran Pilkada yang ditujukan kepadanya

id berita padang pariaman,berita sumbar,cawabup

Istri Cawabup Padang Pariaman klarifikasi terkait dugaan pelanggaran Pilkada yang ditujukan kepadanya

Istri Calon Wakil Bupati (Cawabup) Padang Pariaman, Sumbar, Rahmang, Yusnelly Erza. (Antarasumbar/Aadiaat M.S.)

Jadi saya sedang cuti di luar tanggungan negara,
Parit Malintang (ANTARA) - Istri Calon Wakil Bupati (Cawabup) Padang Pariaman, Sumatera Barat, Rahmang yaitu Yusnelly Erza mengklarifikasi terkait dugaan pelanggaran sebagai aparatur sipil negara (ASN) pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) setempat yang ditujukan kepadanya.

"Saya tegaskan, saya sudah mengambil cuti di luar tanggungan negara semenjak 2 Oktober 2020 untuk mendampingi suami pada Pilkada Padang Pariaman," kata Yusnelly Erza saat jumpa pers di Enam Lingkung, Padang Pariaman, Rabu.

Ia mengatakan terkait dengan video dan isu yang isinya tentang dirinya mengajak bidan desa atau ASN untuk mendukung suaminya pada Pilkada tersebut tidak benar.

Ia menjelaskan hal tersebut karena pada kegiatan yang terekam dalam video itu yaitu kegiatan dengan bidan sukarela yang ada di Padang Pariaman yaitu tentang sosialisasi Surat Tanda Registrasi dan ketentuan administrasi bidan.

Ia menyampaikan kegiatan tersebut berlangsung dari pagi hingga siang beberapa waktu lalu di sekretariat Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Padang Pariaman.

Kehadirannya pada kegiatan tersebut yaitu sebagai Wakil Ketua II IBI Padang Pariaman dan tiba di lokasi pada saat kegiatan hampir selesai.

"Jadi saya sedang cuti di luar tanggungan negara, lalu yang hadir bukan bidan desa, tapi mereka itu bidan sukarela yang tentunya bukan ASN," katanya.

Ia mengatakan pada saat itu dirinya hanya bicara sekitar lima menit sehingga pembicaraan hanya terkait perkenalan diri dan sekarang cuti karena sang suami maju pada Pilkada Padang Pariaman, serta terkait kebidanan.

Ia menjelaskan perlunya perkenalan diri tersebut kepada juniornya sesama profesi karena dirinya selama ini jarang datang ke sekretariat sebab sibuk dengan tugasnya sebagai ASN.

"Namun pada saat itu saya tidak pernah menjanjikan apapun kepada bidan sukarela ini termasuk mengangkat mereka menjadi ASN, karena saya tahu itu bukan kewenangan kabupaten," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut ia menegaskan bahwa dirinya juga tidak pernah menjanjikan sesuatu hal melalui pesan di media sosial baik di grup maupun pribadi.

Namun ia berharap siapapun yang terpilih pada Pilkada Padang Pariaman agar memberikan perhatian kepada bidan desa karena telah mengabdi di tengah masyarakat.