Sekolah di Payakumbuh masih input data siswa dan guru penerima kuota gratis

id berita payakumbuh,berita sumbar,paket data

Sekolah di Payakumbuh masih input data siswa dan guru penerima kuota gratis

Operator SMP 10 Payakumbuh bersama Kepala Sekolah Tri Kasmiarti saat menginput data siswa. (Antarasumbar/Akmal Saputra)

Memang tidak semua data yang dikirimkan oleh pihak sekolah langsung disetujui karena memang beberapa masalah seperti nomor yang dimiliki oleh siswa sudah tidak aktif lagi,

Payakumbuh (ANTARA) - Seluruh siswa dan guru di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat akan mendapatkan kuota gratis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tapi hingga saat ini seluruh sekolah masih melakukan penginputan data.

Kepala Dinas Pendidikan Payakumbuh, Agustion di Payakumbuh, Kamis, mengatakan proses penginputan data langsung dilakukan oleh masing-masing operator yang ada di sekolah ke data pokok pendidikan hingga beberapa hari ke depan.

"Memang tidak semua data yang dikirimkan oleh pihak sekolah langsung disetujui karena memang beberapa masalah seperti nomor yang dimiliki oleh siswa sudah tidak aktif lagi," sebutnya.

Oleh sebab itu, hingga saat ini total siswa yang akan mendapatkan bantuan paket data ini belum dapat dipastikan. Meskipun diharapkan semua siswa dan guru akan mendapatkan bantuan tersebut.

Ia menyebutkan pemberian paket data akan membantu siswa yang hingga saat ini masih melaksanakan pembelajaran dalam jaringan (daring).

Sementara Kepala Dinas Kominfo Payakumbuh, Jhon Kenedi mengatakan pemberian paket data bekerja sama dengan salah satu provider dan ini merupakan jawaban dari beberapa keluhan dari siswa dan orang tua.

"Selain itu, dalam waktu dekat kami akan menambah kecepatan internet yang ada di seluruh kelurahan. Hingga dapat dimanfaatkan oleh anak dalam pembelajaran daring," ujarnya.

Kepala Sekolah SMP 10 Payakumbuh, Tri Kasmiarti menyebutkan hingga Kamis (17/9) pagi jumlah siswanya yang disetujui untuk mendapatkan paket data gratis tersebut baru berjumlah 42 siswa dan guru sembilan orang.

"Jumlah siswa yang ada di SMP kami ada 170 orang dan guru 15 orang. Kami sudah menginput semuanya, tapi yang sudah disetujui baru segitu," ujar Wakil Kesiswaan Febria Nelsi.

Ia mengatakan permasalahan yang didapatkan di sekolahnya karena memang banyak nomor siswa yang belum aktif. Selain itu belum semua siswa yang memiliki telpon genggam pribadi.

"Hingga saat ini operator kami masih bekerja, karena diberi waktu tambahan penginputan hingga 27 September 2020," sebutnya.***3***