Progres revitalisasi Kawasan Saribu Rumah Gadang baru 11,2 persen

id Saribu Rumah Gadang,wisata budaya solok selatan,revitalisasi saribu rumah gadang,solok selatan

Progres revitalisasi Kawasan Saribu Rumah Gadang baru 11,2 persen

Ilustrasi. ANTARA SUMBAR/Joko Nugroho

Padang Aro (ANTARA) - Kepala Dinas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solok Selatan, Sumatera Barat Harry Trisna mengatakan progres kemajuan revitalisasi rumah gadang di Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, dengan anggaran Rp84,2 hingga 27 Juni 2020 baru 11,2 persen.

"Pihak rekanan PT Wisana Matrakarya sebagai pemenang tender diminta membuat rencana kerja dan target percepatan pelaksanaan pekerjaan karena waktu yang tersedia kurang enam bulan," katanya di Padang Aro, Sabtu.

Selain itu, imbuhnya konsultan manajemen konstruksi diminta melakukan evaluasi terhadap pencapaian progres per minggu.

"Rekanan diharapkan juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk pelaporan dalam bentuk rapat bulanan bersama yang terjadwal," ujarnya.

Pemerintah Daerah siap untuk membantu segala sesuatu hal untuk keberhasilan ini revitalisasi rumah gadang.

Ia berharap ke depan tidak ada lagi hambatan dalam pelaksanaan reviralisasi Saribu Rumah Gadang ini.

Terkait permasalahan aset pemda "medan nan bapaneh" yang berada di lahan yang akan dibangun ruang terbuka hijau dan panggung, pemda sudah mengeluarkan surat penghapusan aset, sehingga aset tersebut sudah bisa dihancurkan.

Untuk memperkuat itu, Dinas Pariwisata juga sudah melakukan koordinasi dengan kejaksaaan dan penghapusan aset itu di perbolehkan selama bangunan penggantinya lebih besar dan manfaatnya juga lebih besar.

"Intinya penghapusan aset ini sudah selesai, tinggal koordinasi pihak rekanan dengan dinas pariwisata untuk menghancurkannya." ujarnya.

Sebelumnya Kepala Seksi Pelaksanaan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Barat, Gatot Joko Sungkowo, mengharapkan dukungan pemerintah daerah dan solusi terkait persoalan revitalisasi ini.

Ia meminta agar permasalahan di lapangan dapat diselesaikan hingga pertengahan bulan Juli ini, apabila tidak dapat diselesaikan, pihaknya akan menarik anggaran.

"Saya minta ada berita acara yang mengikat sehingga kita semua punya komitmen untuk menyelesaikan maslaah ini," ujarnya.