Saint Paul (ANTARA) - Sekelompok pemrotes merobohkan sebuah patung penjelajah Italia Christopher Columbus di Saint Paul, Minnesota, Amerika Serikat (AS) pada Kamis.
Itu adalah monumen terbaru di Amerika Serikat yang dihancurkan di tengah demonstrasi nasional melawan kebrutalan polisi dan ketidaksetaraan ras.
Patung perunggu setinggi 10 kaki itu dirobohkan dari dasar granitnya oleh beberapa lusin orang yang dipimpin oleh seorang pegiat Pribumi Amerika yang bermarkas di Minnesota di luar Capitol negara bagian dan didokumentasikan oleh para fotografer berita dan operator kamera televisi.
"Itu adalah hal yang benar untuk dilakukan dan ini adalah waktu yang tepat untuk melakukannya," kata pegiat itu, Mike Forcia, kepada Reuters dalam referensi yang jelas terhadap lebih dari dua minggu protes atas kematian seorang pria kulit hitam berusia 46 tahun pada 25 Mei. Pria itu, George Floyd, meninggal setelah lehernya ditekan oleh lutut seorang polisi Minneapolis.
Pegiat Pribumi Amerika telah lama keberatan untuk menghormati Columbus, dan mengatakan bahwa ekspedisinya ke Amerika menyebabkan kolonisasi dan genosida leluhur mereka.
Saint Paul bertetangga dengan Minneapolis, dan keduanya biasa disebut sebagai Kota Kembar.
Forcia mengatakan, dia diberitahu oleh seorang polisi negara bagian Minnesota bahwa dia akan ditangkap dalam beberapa hari mendatang dan didakwa dengan melakukan kegiatan perusakan yang bersifat kriminal. Seorang pegawai kota memindahkan patung yang patah itu.
Menurut sebuah situs untuk Capitol, monumen itu dibuat oleh pemahat Carlo Brioschi dan didedikasikan pada tahun 1931 sebagai hadiah untuk kota itu dari warga Italia-Amerika Minnesota.
Pada Selasa, sebuah monumen untuk Columbus yang dibangun di Richmond, Virginia, pada tahun 1927 dirobohkan dan dibuang ke danau. Pada Rabu dini hari di Boston, kepala patung penjelajah itu telah diambil dan dirusak.
Di Washington, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi mendesak Kongres pada Rabu untuk mencopot 11 patung di Capitol AS yang mewakili para pemimpin Konfederasi dan tentara Perang Sipil.
Sumber: Reuters