Ada 1.500 panggilan telepon "prank" ke layanan COVID-19 Bandung

id Telepon iseng, layanan COVID-19, call center, virus corona, wali kota bandung,penanganan corona,virus corona,corona,covi

Ada 1.500 panggilan telepon "prank" ke layanan COVID-19 Bandung

Wali Kota Bandung Oded M Danial. (ANTARA/HO-Humas Pemkot Bandung)

Terkait nomor Call Center 112 untuk pelayanan COVID-19, info terakhir yang Mang Oded terima dari 1.600 telepon masuk, 1.500-nya adalah telepon 'prank' (iseng) yang sama sekali tanpa ada kepentingan,
Bandung (ANTARA) - Wali Kota Bandung, Oded Muhamad Danial menyesalkan adanya 1.500 panggilan telepon iseng (prank) yang menghubungi pusat panggilan pelayanan COVID-19 di kota kembang itu.

"Terkait nomor Call Center 112 untuk pelayanan COVID-19, info terakhir yang Mang Oded terima dari 1.600 telepon masuk, 1.500-nya adalah telepon 'prank' (iseng) yang sama sekali tanpa ada kepentingan," kata Oded dalam akun media sosialnya di Bandung, Sabtu.

Telepon iseng itu masuk ke Call Center 112 yang sedianya khusus menangani orang yang berkaitan dengan ancaman terjangkit virus corona.

Dia meminta kepada para penelepon yang iseng itu untuk ikut berempati dalam situasi darurat seperti ini karena layanan telepon itu sedang dibutuhkan.

"Stop 'ngaheureuyan' (mengganggu) nomor layanan yang sedang dibutuhkan, kreativitas kita baiknya alihkan pada yang lebih bermanfaat saja," kata dia.

Dengan tidak menelepon secara iseng ke nomor layanan COVID-19 itu, katanya, sudah sama dengan membantu pertolongan penanganan COVID-19.

Pasalnya, kata dia, sejumlah telepon iseng yang masuk itu bisa menjadi penghambat bagi orang-orang yang benar-benar membutuhkan pertolongan.

"Mohon berikan ruang bagi yang membutuhkan, itu juga sudah termasuk pertolongan. Mang Oded yakin warga Bandung mah siap berkolaborasi," katanya.