Solo (ANTARA) - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta membenarkan satu mahasiswanya terpapar COVID-19 dan saat ini sudah memperoleh penanganan medis.
"Dari UNS telah melaporkan secara resmi kepada Kepala Dinas Kesehatan Surakarta tentang hasil pemeriksaan PCR COVID-19 pada seorang pasien dengan hasil positif," kata Rektor UNS Jamal Wiwoho di Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Ia mengatakan hingga saat ini pasien tersebut dalam keadaan baik dan dirawat sesuai standar dari Kementerian Kesehatan.
"Tadi malam saya 'whatsapp' mahasiswa tersebut, dia membalas dan menyampaikan kalau kondisinya baik. Hari ini merupakan hari ke-13 ia dirawat di RS UNS," katanya.
Selain itu, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan orang tua mahasiswa tersebut yang tinggal di Tebet, Jakarta. Ia berpesan agar orang tua mahasiswa tersebut tenang dan menyampaikan bahwa pihak kampus telah memastikan penanganan medis yang diterima anaknya.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas COVID-19 RS UNS Tonang Dwi Ardyanto mengatakan mahasiswa tersebut dibawa ke RS UNS pada tanggal 4 April 2020. Menurut dia, sesuai dengan standar Kemenkes, pemeriksaan swab hasilnya keluar pada 12 April dan hasilnya positif.
"Ini sudah hari ke-13 mahasiswa kami dirawat di RS UNS. Setelah ini nanti kami periksa lagi, harapannya bisa negatif. Sesuai prosedur masih ada dua kali pemeriksaan lagi, jika negatif maka bisa kami pulangkan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Medis RS UNS Reviono mengatakan mahasiswa yang positif COVID-19 tersebut tinggal di rumah kos di Solo.
"Namun karena ada saudara di Jakarta yang meninggal, akhirnya yang bersangkutan pulang ke Jakarta, kemudian kembali lagi ke Solo. Selama dua hari di Solo, yang bersangkutan tinggal di kos dan merasakan demam serta mual. Kemudian mahasiswa tersebut memeriksakan diri ke dokter jaga RS UNS, selanjutnya dilakukan pemeriksaan swab serta diberikan obat antivirus standar Kemenkes," katanya.
Ia mengapresiasi langkah mahasiswa tersebut karena sudah paham dengan langkah yang harus dilakukan ketika merasakan gejala COVID-19.
"Sehingga ketika muncul gejala langsung periksa. Hal ini bisa meminimalisasi penyebaran COVID-19. Dalam hal ini kami juga terus memberikan pendampingan, termasuk psikiater," katanya.