Wishnutama: Penerimaan devisa dari pariwisata 2020 berpotensi berkurang 50 persen

id pariwisata,menparekraf,devisa pariwisata

Wishnutama: Penerimaan devisa dari pariwisata 2020 berpotensi berkurang 50 persen

Menparekraf Wishnutama Kusubandio (Kemenparekraf)

Kurang lebih tahun lalu sekitar 20 miliar dolar AS, mungkin tahun ini bisa sekitar separuhnya,
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio memperkirakan penerimaan devisa dari sektor pariwisata pada 2020 dapat berkurang hingga 50 persen dari penerimaan pada 2019 yang sebesar 20 miliar dolar AS.

“Kurang lebih tahun lalu sekitar 20 miliar dolar AS, mungkin tahun ini bisa sekitar separuhnya, bahkan lebih dari separuhnya kehilangan devisa, tergantung berhentinya situasi dampak COVID-19 ini,” kata Wishnutama dalam konferensi pers secara virtual, usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.

Proyeksi menyusutnya penerimaan devisa itu masih bersifat sementara. Angka itu disusun Kemenparekraf dengan catatan jika pada Juni 2020 industri pariwisata sudah memulai pulih dari situasi pandemi Virus Corona baru atau COVID-19.

Merosotnya penerimaan devisa itu juga karena kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) diperkirakan turun. Menparekraf memperkirakan tahun ini jumlah wisatawan hanya sekitar lima juta orang anjlok dibanding 2019 yang sebesar 16 juta wisatawan.

“Jadi dari tahun lalu 16 juta wisatawan, mungkin tahun ini 5 juta wisatawan,” ujar Wishnutama.

Dia mengatakan setelah Juni 2020 pemulihan pariwisata akan berjalan secara bertahap dan pada 2021 akan mulai terakselerasi.

Namun dengan tekanan dari situasi pandemi ini, kata dia, pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif telah mempelajari banyak langkah agar industri ini bisa lebih berkelanjutan di kemudian hari.

“Yang penting kita bisa melalui ini dengan baik. Saya justru meyakini, karena kita mengalami proses luar biasa, justru sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa lebih baik dari sebelumnya,” ujar Wishnutama.

Dalam pembukaan rapat Presiden Joko Widodo meyakini tekanan dari COVID-19 terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan berakhir pada akhir tahun dan pada 2021 akan berbalik menjadi booming.

“Tahun depan akan terjadi booming di bidang parwisata. Semua orang ingin keluar, semua orang ingin menikmati kembali keindahan-keindahan yang ada di destinasi pariwisata. Sehingga optimisme itu yang harus terus diangkat jangan sampai kita terjebak pesimisme,” kata dia.