Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) mempercepat pembangunan laboratorium tes swab COVID-19 sebagai upaya mengoptimalkan penanganan dan pencegahan penyebaran virus corona di daerah tersebut.
"Kita tidak mau berlama-lama dalam pembangunan laboratorium penguji Covid-19 ini, demi keberlangsungan dan keselamatan masyarakat daerah ini," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan dalam penanganan dan pencegahan penyebaran COVID-19, Pemprov Kepulauan Babel menjadikan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Laboratorium Kesehatan sebagai pusat pemeriksaan tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
"Saat ini sebagian alat tes swab sudah didatangkan dan menunggu alat PCR yang besok hari akan tiba. Namun demikian, dikarenakan adanya perubahan pengaturan ruang laboratorium sesuai Standar Penanganan COVID-19, diperlukan waktu untuk menyesuaikannya," ujarnya.
PCR akan segera diinstal, jika sudah datang sehingga laboratorium tes swab ini bisa dioperasikan untuk melayani masyarakat.
"Kita tinggal nunggu material untuk perubahan ruang pengelolaan pemeriksaan klinis yang harus di ruang bertekanan negatif. Karena perlu perubahan, maka yang tadinya kita siap hari Jumat ini, mungkin mundur beberapa hari lagi, dan semua tim sudah berusaha semaksimal mungkin," katanya.
Setelah laboratorium ini terbangun, nantinya mampu melayani 500 pemeriksaan per hari sehingga bisa mempercepat hasil pemeriksaan.
Tahap pertama pada tes swab ini dilakukan kepada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang belum menerima hasil pemeriksaan dari Litbangkes RI Pusat, juga Orang Dalam Pemantauan (ODP) hasil penelusuran (tracing) dari kontak pasien PDP yang beberapa waktu lalu meninggal. Laboratorium ini juga dibuka untuk masyarakat yang mau melaksanakan pemeriksaan secara mandiri.
"Laboratorium ini nantinya akan menjadi pusat pemeriksaan untuk kabupaten/kota se-Bangka Belitung. Namun, teknis pengambilan swab dilakukan di daerah masing-masing atau mobile yaitu petugas yang akan mendatangi daerah itu, khususnya di Toboali yang merupakan daerah yang dinyatakan paling merah," katanya.*