Padang, (ANTARA) - Masyarakat Tionghoa di Padang, Sumatera Barat menunda pelaksaan tradisi “Cheng Beng” yakni mengunjungi makam leluhur serta sembahyang untuk menghormati arwah leluhur akibat virus COVID-19.
Salah seorang tokoh Tionghoa Albert Hendra Lukman di Padang, Rabu mengatakan penundaan pelaksanaan tradisi ini sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam menangani wabah COVID-10
Ia mengatakan tradisi Cheng Beng adalah tradisi mengunjungi makam leluhur dan sebelum berdoa, didahului dengan membersihkan makam.
"Cheng Beng ini tradisi mengunjungi makam para leluhur untuk bersembahyang dan menghormati para leluhur sesuai tradisi masyarakat Tionghoa," katanya.
Baca juga: Sudah 12 orang positif COVID-19 di Sumbar, tambah satu pasien terpapar karena ada keluarga pulang dari Malaysia
Ia mengatakan tradisi ini dilakukan dengan melibatkan seluruh keluarga besar. Dalam tradisi tersebut masyarakat keturunan Tionghoa, akan berkunjung ke makam leluhurnya masing - masing sehingga pada saat pelaksanaan tradisi Cheng Beng akan sangat ramai.
Sesuai dengan kondisi sedang wabah pandemik Covid-19 pihaknya sepakat tidak melaksanakannya sesuai dengan imbauan dari Pemkot Padang
Tradisi Cheng Beng, tahun 2020 ini akan jatuh pada tanggal 4 April 2020. Menurut Albert, dalam situasi pandemik Covid-19 saat ini, tidak memungkinkan untuk perayaan tersebut karena akan melibatkan banyak orang.
Ia mengatakan komunitas etnis Tionghoa di kota Padang tentu harus berperan aktif di dalam menghadapi wabah pandemi Covid-19.
Demikian juga halnya dengan penutupan Tempat Pemakaman Umun (TPU) pihaknya merespon positif kebijakan tersebut.
"Kita dukung. Ini juga sebagai bentuk dukungan dan peran aktif dimaksud," kata dia
Anggota DPRD Sumatera Barat ini mengatakan dalam menghadapi wabah Corona Virus Disease (Covid-19) harus dilakukan dengan kerja sama yang baik seluruh unsur, terutama masyarakat.
Ia mengatakan upaya pemerintah tidak akan berjalan maksimal jika tidak ada dukungan dari masyarakat.
"Presiden sudah mengumumkan pembatasan sosia dan tentu harus kita dukung dan jalankan," kata dia. (*)
Berita Terkait
Festival Budaya Batak 2024 Resmi Ditutup, Perbedaan Etnis Dipersatukan Lewat Seni dan Budaya
Senin, 14 Oktober 2024 18:36 Wib
Perayaan HUT Padang ke-355 dimeriahkan kesenian multi-etnis
Rabu, 7 Agustus 2024 4:29 Wib
Festival Multietnis tampilkan keberagaman bangkitkan wisata Sumbar
Sabtu, 22 Juni 2024 21:21 Wib
Ratusan warga Aceh Barat tolak kedatangan 69 warga etnis Rohingya
Jumat, 22 Maret 2024 9:04 Wib
Imigran etnis Rohingya terdampar di tengah laut
Kamis, 21 Maret 2024 13:46 Wib
Dosen FK Unbrah : Kejadian TB Paru di etnis Minangkabau Tidak Dipengaruhi Pewarisan Genetik
Senin, 18 Maret 2024 12:19 Wib
Pengungsi etnis Rohingya terdampar di Aceh Timur
Kamis, 14 Desember 2023 12:28 Wib
Permukiman suku Kaili sub etnis Da'a di Pegunungan Gawalise
Senin, 20 November 2023 12:01 Wib