Pemko Padang evaluasi program "smart city"

id smart city,padang,sumbar,mahyeldi

Pemko Padang evaluasi program "smart city"

Kawasan Pantai Air Manis yang masuk dalam Pilar smart branding kota Padang dalam mewujudkan smart city dan akan dilakukan peninjauan oleh tim BPPT. (ANTARA/Iggoy el Fitra)

Padang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat melakukan evaluasi implementasi program "smart city" (kota pintar) untuk dapat meningkatkan pelayanan masyarakat dan memanfaatkan potensi daerah.

"Ini tahun ketiga Kota Padang masuk sebagai satu dari 100 kota yang diberikan fasilitas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk menjadi "smart city" dan tentunya ada beberapa evaluasi yang akan kami lakukan sesuai dengan arahan pusat," kata Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Padang, Tarmizi Ismail dalam sambutannya pada kegiatan Tinjauan Lapangan Evaluasi Implementasi Program Smart City, gerakan menuju 100 smart city di Padang, Rabu.

Ia mengatakan, kegiatan bersama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tersebut nantinya akan mengunjungi beberapa tempat dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang masuk dalam enam pilar smart city untuk mengetahui pencapaian dan proses yang akan dilakukan.

"Tentunya dalam menyamakan program smart city ini kami terus melakukan upaya-upaya lain, termasuk peningkatan sumber daya manusia, serta melakukan inovasi dan improvisasi program," katanya.

Ia menyebutkan enam pilar yang mendukung Padang menjadi kota pintar yakni, smart government, yang meliputi pelayanan aparatur sipil negara baik secara internal maupun eksternal, selain itu juga smart economy yang berorientasi pada peningkatan ekonomi dengan pemanfaatan teknologi.

Selain itu juga ada smart living, smart branding, smart environment dan smart society dimana seluruh pelayanan yang sudah disediakan pemerintah dapat diakses dan dimanfaatkan masyarakat.

"Untuk melihat pencapaian dari pilar smart branding nanti kami akan meninjau pantai air manis, dimana lokasi tersebut sudah memanfaatkan layanan masuk lewat kartu Brizi dan penyediaan wi-fi gratis," katanya.

Tarmizi mengatakan, untuk mewujudkan smart city yang sesuai dengan blue print dari pemerintah pusat, semua pilar yang ada di OPD harus sejalan dan juga melakukan kolaborasi dan saling mendukung.

Ia berharap, pada 2021 semua kelurahan dapat terhubung dengan pemanfaatan teknologi, dan hasil dari evaluasi saat ini dapat dijadikan bahan untuk mengetahui hal apa saja yang harus dikejar.(*)