MUI nilai sikap Indonesia menyikapi Palestina cerminan antipenjajahan

id Palestina,Israel amerika ,Mui palestina,Menlu Retno Marsudi

MUI nilai sikap Indonesia menyikapi Palestina cerminan antipenjajahan

Menlu Retno Marsudi (kanan) bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (ketiga kanan) menjawab pertanyaan wartawan seusai melakukan pertemuan tertutup di kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Rabu (12/2/2020). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/ama. (Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko)

Jakarta, (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai sikap pemerintah Indonesia dalam menyikapi, membela serta memperjuangkan nasib rakyat Palestina merupakan cerminan dari kebijakan antipenjajahan di muka bumi.

"Sikap yang diambil Indonesia mencerminkan konsistensi negeri ini yang anti terhadap penjajahan seperti tercantum dan diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945," kata Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan dalam amanat UUD 1945 tersebut dinyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, oleh karena itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Atas sikap yang diambil pemerintah melalui Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi tersebut, Anwar meyakini seluruh rakyat Indonesia akan mendukung penuh karena menjunjung tinggi perikemanusiaan dan perikeadilan itu sendiri.

"Selamat berjuang Ibu Menlu. Doa kami untuk Anda," kata dia.

Sikap yang ditunjukkan oleh pemerintah tersebut, kata dia, juga membuktikan Indonesia konsisten dalam membela dan memperjuangkan nasib rakyat Palestina.

Ia mengatakan Presiden AS Donald Trump dan zionis Israel dengan berbagai upaya telah memengaruhi negara-negara anggota PBB untuk mendukung rencana perdamaian yang mereka usung dan menafikan sama sekali kedaulatan rakyat Palestina atas Yerusalem.

Namun, pemerintah Indonesia dengan lantang lewat Menlu tetap konsisten serta berani menyuarakan kebenaran, meskipun secara jelas akan mendapat tantangan berat dari negara adikuasa tersebut beserta sekutunya.

"Bersama Tunisia, Indonesia akan tetap berjuang dan memrakarsai pertemuan khusus Dewan Keamanan PBB untuk membahas nasib rakyat dan bangsa serta negara Palestina," kata Anwar Abbas. (*)