Festival Serak Gulo, ribuan warga Padang berjibaku merebut empat ton gula (Video)
Padang, (ANTARA) - Ribuan warga Padang memperebutkan empat ton gula yang dibagikan pada Festival Serak Gulo yang diselenggarakan warga keturunan India di Padang pada Sabtu sore.
"Tradisi serak gulo atau tabur gula yang berlokasi di Jalan Pasar Batipuh di depan Masjid Muhammadan Kecamatan Padang Selatan merupakan prosesi turun temurun yang diperingati setiap tahun pada 1 Jumadil Akhir penanggalan kalender Hijriyah," kata Ketua Himpunan Keluarga Muhammadan Padang Ali Khan Abu Bakar Alhaj, di Padang.
Acara ini digelar dalam rangka mengenang Souhul Hamid salah seorang penyebar agama Islam asal India dan serak gula merupakan simbol manisnya ilmu yang diberikan.
Tradisi serak gulo merupakan salah satu kebudayaan masyarakat India muslim yang dibawa ke kota Padang dan saat ini di dunia hanya dilakukan pada dua tempat yaitu di Padang dan India.
Tidak hanya warga keturunan India, sejak pukul 16.30 WIB ribuan warga lainnya berbaur menjadi satu memadati jalan Pasar Batipuh di depan Masjid Muhammadan, untuk memperebutkan gula yang dibungkus dengan kain perca berwarna warni.
Sekitar empat ton gula disiapkan pada kegiatan ini yang diberasal dari sumbangan berbagai kalangan secara sukarela.
Ali menyebutkan saat ini terdapat 8.000 warga keturunan India yang tinggal di Padang.
Gula pasir tersebut dibungkus dengan kain berwarna-warni mulai ukuran 100 gram hingga 500 gram yang dilemparkan sekitar belasan 15 orang pria dewasa dari atas atap Masjid Muhammadan serta empat panggung lainnya pada sisi kanan dan kiri masjid.
Sebelum tebar gula dimulai, ritual diawali dengan doa bersama kemudian pemasangan bendera pada bagian atas masjid pada seutas tali dengan panjang 20 meter dan dilanjutkan dengan tebar gula yang dilempar oleh belasan petugas.
Begitu gula dilempar ratusan warga berebut di bawah untuk mendapatkan gula yang dipandang sebagai simbol keberkahan.
"Supaya berkah dan tercapai apa yang dicita-citakan di tahun ini, ada juga yang mencari jodoh," kata salah seorang warga keturunan India Rahayu.
Turut hadir pada kesempatan itu Anggota DPR RI Mardani Ali Sera, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Wali Kota Padang Mahyeldi dan Sekda Kota Padang Amasrul.
Pada kesempatan itu Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit dan Wali Kota Padang Mahyeldi turut naik ke atas atap Masjid Muhammadan dan ikut bersama melempar gula.
Sementara, Wali Kota Padang Mahyeldi mengatakan kegiatan serak gula merupakan salah even kalender pariwisata kota Padang yang rutin digelar setiap tahun.
Dari 35 even pariwisata pada 2020 Festival Serak Gula merupakan kegiatan pertama pada tahun ini, ujarnya.
Ia mengatakan Padang merupakan kota multi etnis dan pemerintah kota mengayomi semua suku yang ada.
Wali kota juga menyampaikan agar Jalan Batipuh Panjang diganti dengan Jalan Little India dan meminta Camat Padang Selatan segera mewujudkannya.
"Tradisi serak gulo atau tabur gula yang berlokasi di Jalan Pasar Batipuh di depan Masjid Muhammadan Kecamatan Padang Selatan merupakan prosesi turun temurun yang diperingati setiap tahun pada 1 Jumadil Akhir penanggalan kalender Hijriyah," kata Ketua Himpunan Keluarga Muhammadan Padang Ali Khan Abu Bakar Alhaj, di Padang.
Acara ini digelar dalam rangka mengenang Souhul Hamid salah seorang penyebar agama Islam asal India dan serak gula merupakan simbol manisnya ilmu yang diberikan.
Tradisi serak gulo merupakan salah satu kebudayaan masyarakat India muslim yang dibawa ke kota Padang dan saat ini di dunia hanya dilakukan pada dua tempat yaitu di Padang dan India.
Tidak hanya warga keturunan India, sejak pukul 16.30 WIB ribuan warga lainnya berbaur menjadi satu memadati jalan Pasar Batipuh di depan Masjid Muhammadan, untuk memperebutkan gula yang dibungkus dengan kain perca berwarna warni.
Sekitar empat ton gula disiapkan pada kegiatan ini yang diberasal dari sumbangan berbagai kalangan secara sukarela.
Ali menyebutkan saat ini terdapat 8.000 warga keturunan India yang tinggal di Padang.
Gula pasir tersebut dibungkus dengan kain berwarna-warni mulai ukuran 100 gram hingga 500 gram yang dilemparkan sekitar belasan 15 orang pria dewasa dari atas atap Masjid Muhammadan serta empat panggung lainnya pada sisi kanan dan kiri masjid.
Sebelum tebar gula dimulai, ritual diawali dengan doa bersama kemudian pemasangan bendera pada bagian atas masjid pada seutas tali dengan panjang 20 meter dan dilanjutkan dengan tebar gula yang dilempar oleh belasan petugas.
Begitu gula dilempar ratusan warga berebut di bawah untuk mendapatkan gula yang dipandang sebagai simbol keberkahan.
"Supaya berkah dan tercapai apa yang dicita-citakan di tahun ini, ada juga yang mencari jodoh," kata salah seorang warga keturunan India Rahayu.
Turut hadir pada kesempatan itu Anggota DPR RI Mardani Ali Sera, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Wali Kota Padang Mahyeldi dan Sekda Kota Padang Amasrul.
Pada kesempatan itu Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit dan Wali Kota Padang Mahyeldi turut naik ke atas atap Masjid Muhammadan dan ikut bersama melempar gula.
Sementara, Wali Kota Padang Mahyeldi mengatakan kegiatan serak gula merupakan salah even kalender pariwisata kota Padang yang rutin digelar setiap tahun.
Dari 35 even pariwisata pada 2020 Festival Serak Gula merupakan kegiatan pertama pada tahun ini, ujarnya.
Ia mengatakan Padang merupakan kota multi etnis dan pemerintah kota mengayomi semua suku yang ada.
Wali kota juga menyampaikan agar Jalan Batipuh Panjang diganti dengan Jalan Little India dan meminta Camat Padang Selatan segera mewujudkannya.