Jusuf Kalla Ajak Pengusaha Turki Kerjasama Pendidikan

id Jusuf Kalla Ajak Pengusaha Turki Kerjasama Pendidikan

Jusuf Kalla Ajak Pengusaha Turki Kerjasama Pendidikan

Jusuf Kalla

Makassar, (Antara) - Mantan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla yang melakukan lawatan ke Istanbul Turki dijamu oleh pengusaha dan tokoh pendidikan di Turki Mustafa Ozcan serta mengajak para pengusaha untuk mendorong kemajuan pendidikan dalam bentuk kerjasama. "Kami dijamu santap siang oleh tokoh pendidikan, tokoh media serta pengusaha kenamaan Turki Mustafa Ozcan di kediamannya sebelum memberikan ceramah tentang perdamaian di Universitas Fatih, Istanbul Turki," ujar Media Officer HM Jusuf Kalla, Husain Abdullah melalui pers rilis dari Turki, Minggu. Dalam perbincangan kedua tokoh itu, baik Jusuf Kalla maupun Mustafa Ozcan lebih banyak membahas kemajuan teknologi, pendidikan serta industri. Karena itu, keduanya sepakat jika pendidikan menjadi indikator penting untuk lebih dikembangkan lagi. Mustafa Ozcan mengatakan, kemajuan pendidikan di Turki telah membantu negaranya mencapai tingkat kemajuannya seperti saat ini. Apalagi dunia pendidikan terkait dengan keislaman sehingga dipandang perlu untuk ditingkatkan lagi. Usai jamuan makan itu, Mustafa kemudian mengajak JK mengunjungi lembaga pendidikan Fatih College Istanbul, salah satu lembaga pendidikan terkemuka di Turki. Fatih College memiliki 1000 cabang di Turki dan di berbagai negara yang dikembangkan dalam bentuk kerjasama dengan negara-negara lain. "Hubungan kerjasama antarpengusaha, sebaiknya jalan bersamaan dengan kerjasama sosial. Kemajuan pendidikan Islam di Indonesia. sangat pesat dan itu tidak terlepas karena Islam yang ada di Indonesia sangat moderat," kata Husain Abdullah dikutip dari perbincangan Jusuf Kalla dan Mustafa Ozcan. Berdasarkan jadwal yang diterima, Jusuf Kalla akan menyampaikan ceramah tentang perdamaian Asia Tenggara di Universitas Fatih, Istanbul Turki pada Senin (8/4). Menurut JK, Islam Indonesia adalah Islam yang moderat karena pertama kali dibawah oleh kalangan pedagang dari Timur Tengah. Tetapi ekonomi mereka harus ditingkatkan agar tidak mudah dirasuki faham radikal. JK menjelaskan sebagai Ketua Dewan Mesjid Indonesia, pihaknya mulai mengembangkan kerjasama dengan bank-bank syariah dengan 1.000 masjid di seluruh Indonesia. JK menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi antara lembaga pendidikan dan para pengusaha Indonedia dan Turki. (*/sun)