Penguatan Rupiah diprediksi beranjut

id Rupiah,dolar,kurs,susunan kabinet jokowi

Penguatan Rupiah diprediksi beranjut

Karyawan menunjukan uang rupiah pecahan 100 ribu dan 50 ribu di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (23/9/2019). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj.

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Selasa ini diprediksi masih melanjutkan penguatan pada awal pekan.

"Dalam perdagangan hari ini rupiah masih akan menguat di level 14.050-14.115," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa.

Rupiah pada awal pekan menguat seiring pelaku pasar yang mencermati pidato Presiden Joko Widodo saat pelantikan di Gedung MPR, Minggu (20/10).

Dalam pidatonya, Jokowi menitikberatkan pada peningkatan kualitas SDM dan reformasi birokrasi yang akan memangkas jabatan struktural di pemerintahan dari yang tadinya ada lima eselon akan dipangkas menjadi dua eselon yaitu eselon 1 dan 2 sehingga akan mengurangi beban APBN di kemudian hari.

Jokowi juga optimistis PDB Indonesia dapat mencapai 7 triliun dolar AS pada 2045 dan masuk lima besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen.

Di sisi lain, pasar juga menunggu pelantikan para menteri yang akan menduduki pos-pos yang cukup vital yaitu pos yang membidangi masalah ekonomi terutama menkeu, menteri BUMN, menteri ESDM dan menko perekonomian.

Hingga hari ini, sejumlah nama calon menteri telah dipanggil ke Istana Kepresidenan untuk bertemu Presiden Joko Widodo.

Pada pukul 9.36 WIB, rupiah menguat 24 poin atau 0,17 persen menjadi Rp14.057 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp14.081. per dolar AS.