Guru besar : penyediaan dan pembiayaan perumahan perlu intervensi pemerintah

id berita padang, berita sumbar,berita terkini,properti rumah,rumah 123,rumah murah,situs jual beli rumah bekas,forum jual beli rumah,rumah dijual cepat

Guru besar : penyediaan dan pembiayaan perumahan perlu intervensi pemerintah

Guru besar Ilmu Ekonomi Perkotaan Fakultas Ekonomi Unand Prof Fashbir Noor Sidin (Antara/Ikhwan Wahyudi)

Padang, (ANTARA) - Guru besar Universitas Andalas (Unand) Padang Prof Fashbir Noor Sidin menilai dalam penyediaan dan pembiayaan perumahan di Tanah Air diperlukan intervensi pemerintah.

"Rumah adalah istana dan persinggahan terakhir, karena itu penyediaan rumah merupakan tanggung jawab semua pihak mulai dari keluarga, pengembang hingga pemerintah," ujarnya di Padang, Senin.

Ia menyampaikan hal itu pada pengukuhan guru besar tetap dalam bidang Ilmu Ekonomi Perkotaan Fakultas Ekonomi Unand dengan orasi Pembiayaan dan Penyediaan Rumah Untuk Kesejahteraan Sosial di Indonesia.

Menurutnya kebijakan tentang penyediaan rumah berada pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk menghadirkan hunian yang layak, terjangkau dan berimbang.

Salah satunya sudah ada program strategis Sejuta Rumah yang dimulai sejak 2015 sinergi antara pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat, kata dia.

Ia menyebutkan sejak 2015 hingga 2018 telah dibangun 3.542.318 unit dengan komposisi pemerintah pusat 17,9 persen, pemerintah daerah 11,1 persen, pengembang 5,9 persen.

Kemudian ia menilai pemerintah perlu memberi perhatian pada pembangunan rumah susun karena keterbatasan lahan di perkotaan.

"Kota-kota besar dengan urbanisasi yang tinggi butuh rumah susun yang banyak dan jadi solusi bagi masyarakat berpenghasilan rendah," ujarnya.

Pada sisi lain ia menyoroti kelemahan kontrol dalam soal perizinan sehingga muncul rumah tidak layak huni.

Rumah harus layak dimulai dari jenis dan bentuk terkait keamanan dan kenyamanan dan kuncinya ada pada izin mendirikan bangunan, katanya.

Selain itu penyediaan rumah harus didukung oleh sistem pembiayaan yang efisien dan berkelanjutan.

Membangun rumah dan lingkungan kehidupan yang baik membutuhkan biaya besar dalam jangka waktu lama, karena itu juga perlu subsidi dari pemerintah termasuk fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan, ujarnya.