Dubes Kuba ingin perkuat kerja sama pertukaran kebudayaan dengan Indonesia
Jakarta, (ANTARA) - Duta Besar Kuba untuk Indonesia Nirsia Castro Guevara mengatakan ingin terus mengembangkan pertukaran kebudayaan dengan Indonesia dalam upaya memperkuat hubungan antarmasyarakat kedua negara.
Dubes Nirsia menyampaikan keinginannya tersebut usai acara resital piano, yang digelar dalam rangka memperingati 60 tahun kunjungan tokoh revolusi Kuba Ernesto ‘Che’ Guevara ke Indonesia, di Perpustakaan Nasional Jakarta, Kamis malam.
“Kehadiran pianis asal Kuba di sini merupakan penegasan akan kerja sama dengan Indonesia, terutama di bidang kebudayaan,” katanya.
Resital piano tersebut menghadirkan penampilan solo musisi asal Kuba, Lianne Vega Serrano, yang memiliki segudang pengalaman dalam berpartisipasi di orchestra Kuba dan Meksiko.
Dalam penampilannya, Lianne membawakan sejumlah lagu Argentina, yang didedikasikan untuk mendiang Che Guevara yang merupakan kelahiran Argentina. Lagu-lagu tersebut yakni Danza del Viejo bolero, Danza de la mosa donosa, danDanza del guacho matrero.
Sebelum penampilan solonya itu, Lienna berlatih selama sepekan di sekolah seni milik musisi Indonesia Jaya Suprana, sehingga pada resitalnya, dia membawakan dua lagu Indonesia yakni Fragmen dan Dolanan.
Tak ketinggalan sejumlah lagu Kuba juga turut dia bawakan, seperti Rapsodia Adios Nonino dan Mani con cacao.
“Acara peringatan ini begitu penting dan simbolik, karena memperingati kunjungan Che Guevara dan kerja sama kebudayaan di bidang kebudayaan,” katanya.
Dubes Nirsia mengatakan Indonesia dan Kuba memiliki hubungan yang kuat di berbagai bidang, namun dia ingin memperkuat hubungan kebudayaan sebagai bagian dari diplomasi kedua negara.
Dalam semangat pertukaran budaya tersebut, sang pianis Lianne Vega Serrano berharap agar suatu hari dapat kembali ke Indonesia untuk membawa musik khas Kuba ke negara yang disebut eksotis dan bersahabat olehnya.
“Saya sangat menikmati waktu saya di Indonesia. Saya ingin kembali suatu hari nanti dan meneruskan hubungan ini. Mungkin saya juga bisa mengajar musik Kuba di Indonesia,” katanya saat diwawancara usai penampilan solo itu.
Selain penampilan Lienna yang menjadi fokus acara malam itu, sejumlah penari asal Tanah Air juga membawakan penampilan tari Gending Sriwijaya khas Palembang, lengkap dengan kostum bernuansa emas.
Tarian itu mencuri perhatian sebagian besar penonton yang langsung mengeluarkan telepon genggam untuk mengabadikan tarian tersebut. (*)
Dubes Nirsia menyampaikan keinginannya tersebut usai acara resital piano, yang digelar dalam rangka memperingati 60 tahun kunjungan tokoh revolusi Kuba Ernesto ‘Che’ Guevara ke Indonesia, di Perpustakaan Nasional Jakarta, Kamis malam.
“Kehadiran pianis asal Kuba di sini merupakan penegasan akan kerja sama dengan Indonesia, terutama di bidang kebudayaan,” katanya.
Resital piano tersebut menghadirkan penampilan solo musisi asal Kuba, Lianne Vega Serrano, yang memiliki segudang pengalaman dalam berpartisipasi di orchestra Kuba dan Meksiko.
Dalam penampilannya, Lianne membawakan sejumlah lagu Argentina, yang didedikasikan untuk mendiang Che Guevara yang merupakan kelahiran Argentina. Lagu-lagu tersebut yakni Danza del Viejo bolero, Danza de la mosa donosa, danDanza del guacho matrero.
Sebelum penampilan solonya itu, Lienna berlatih selama sepekan di sekolah seni milik musisi Indonesia Jaya Suprana, sehingga pada resitalnya, dia membawakan dua lagu Indonesia yakni Fragmen dan Dolanan.
Tak ketinggalan sejumlah lagu Kuba juga turut dia bawakan, seperti Rapsodia Adios Nonino dan Mani con cacao.
“Acara peringatan ini begitu penting dan simbolik, karena memperingati kunjungan Che Guevara dan kerja sama kebudayaan di bidang kebudayaan,” katanya.
Dubes Nirsia mengatakan Indonesia dan Kuba memiliki hubungan yang kuat di berbagai bidang, namun dia ingin memperkuat hubungan kebudayaan sebagai bagian dari diplomasi kedua negara.
Dalam semangat pertukaran budaya tersebut, sang pianis Lianne Vega Serrano berharap agar suatu hari dapat kembali ke Indonesia untuk membawa musik khas Kuba ke negara yang disebut eksotis dan bersahabat olehnya.
“Saya sangat menikmati waktu saya di Indonesia. Saya ingin kembali suatu hari nanti dan meneruskan hubungan ini. Mungkin saya juga bisa mengajar musik Kuba di Indonesia,” katanya saat diwawancara usai penampilan solo itu.
Selain penampilan Lienna yang menjadi fokus acara malam itu, sejumlah penari asal Tanah Air juga membawakan penampilan tari Gending Sriwijaya khas Palembang, lengkap dengan kostum bernuansa emas.
Tarian itu mencuri perhatian sebagian besar penonton yang langsung mengeluarkan telepon genggam untuk mengabadikan tarian tersebut. (*)