IDI: dokter spesialis di Sumbar cukup tapi belum merata

id pemerataan dokter spesialis, IDI

IDI: dokter spesialis di Sumbar cukup tapi belum merata

Ketua IDI Sumbar Pom Harry Satria (Antara Sumbar/Ikhwan Wahyudi)

Padang, (ANTARA) - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumatera Barat mengemukakan keberadaan dokter spesialis di provinsi itu belum merata terutama di daerah.

"Jumlah dokter di Sumbar mencukupi tapi belum merata dan banyak menumpuk di kota, di Mentawai kurang sekali termasuk di kabupaten lain," kata Ketua IDI Sumbar Pom Harry Satria di Padang, Minggu.

Ia menyampaikan usai kegiatan Hexpharm Jaya Learning Forum dengan tema Manajemen Klinik di era Jaminan Kesehatan Nasional digelar oleh PT Hexpharm Jaya.

Menurut dia, hal ini menjadi persoalan yang perlu dibahas bersama karena keberadaan dokter spesialis menumpuk di kota terutama Padang.

Ia menyebutkan total dokter di Sumbar saat ini sudah mencapai 1.500 orang dan 15 persen diantaranya adalah dokter spesialis.

"Permasalahan tidak meratanya dokter bukan karena mereka tidak mau namun ada hal yang terkait dengan dukungan pemerintah daerah," ucapnya.

Ia menilai dukungan tersebut menjadi salah satu tantangan dan berharap ke depan Sumbar menjadi salah satu daerah yang sebaran dokternya merata.

Selain itu ia menyebut tantangan lain yang dihadapi adalah soal ketersediaan daya dukung seperti obat.

"Misalnya di Mentawai kalau ingin melakukan perjalanan dengan kapal bisa memakan biaya Rp7 juta hingga Rp8 juta," kata dia.

Ini juga terjadi di Kabupaten Pasaman Barat dan Solok Selatan yang medannya sulit, lanjutnya.

Oleh sebab itu ia berharap produsen obat seperti Hexpharm Jaya bisa memfasilitasi persoalan ini.