Pendukung inginkan Prabowo-Sandi jadi oposisi

id Pendukung prabowo-sandi, korpas, prabowo, sandiaga, tolak pernyataan sikap

Pendukung inginkan Prabowo-Sandi jadi oposisi

Pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno asal Yogyakarta, Gus Ali (tengah) dan relawan lainnya yang tergabung dalam koalisi dan relawan Prabowo-Sandi (KORPAS) menginginkan agar pasangan tersebut istiqomah menjadi oposisi pemerintahan, di Jakarta, Selasa (2/7) (ANTARA/DEVI NINDY)

Jakarta (ANTARA) - Pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang tergabung dalam koalisi dan relawan Prabowo-Sandi (KORPAS) menginginkan agar pasangan tersebut istiqomah menjadi oposisi Pemerintahan Jokowi-Amin.

Salah satu ketua relawan pendukung pasangan calon nomor urut 02 dari Yogyakarta bernama Gus Ali dalam acara diskusi dan pernyataan sikap KORPAS di Jakarta, Selasa (2/7) mengungkapkan kekecewaannya setelah adanya deklarasi dari isi teks yang dianggap jebakan untuk mereka.

"Kami ingin Prabowo-Sandi komitmen di posisi oposisi dan jangan melupakan masyarakat relawan yang sudah berjuang buat mereka selama ini," ujar Gus Ali.

Baca juga: Jokowi tak perlu tambah koalisi

Gus Ali mewakili pendukung yang kecewa secara khusus memohon kepada Prabowo untuk tidak menerima kursi menteri iming-iming dari siapapun.

"Komitmen Prabowo-Sandi yaitu istiqomah di oposisi. Jadi yang kami inginkan, tolong hargai nyawa-nyawa yang sudah melayang, tolong hargai perjuangan getih di tahun 2019 ini.Komitmen istiqomah, jangan mengkhianati masyarakat," ujar dia.

Sebelumnya, kericuhan terjadi di acara pembacaan sikap koalisi dan relawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (KORPAS) pascaputusan Mahkamah Konstitusi yang menolak pernyataan sikap bersama dari sebuah kertas yang dinilai jebakan di Jakarta, Selasa (2/7).

Baca juga: Petinggi Gerindra sebut akan tetap menjadi oposisi, ini alasannya

Setelah pembacaan teks para simpatisan pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 oleh perwakilan KORPAS, Florence, pada awalnya semua relawan mengaminkan pernyataan tersebut.

Namun seketika, semua relawan pendukung menyatakan kekecewaannya dengan menolak dua kalimat pernyataan terakhir dalam teks yang dibacakan, yang terkesan memberi selamat dan dukungan kepada presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.