Luis Manuel Blanco Tetap Pegang Kendali Timnas

id Luis Manuel Blanco Tetap Pegang Kendali Timnas

Jakarta, (Antara) - Luis Manuel Blanco tetap memegang kendali timnas yang dipersiapkan untuk menghadapi Arab Saudi pada Pra-Piala Asia (PPA) 2015 di Jakarta, 23 Maret 2013, meski sebelumnya tersiar kabar akan ada pergantian pelatih. "Tidak akan pergantian pelatih. Saya percayakan sepenuhnya proses seleksi kepada dia. Kita tidak akan melakukan intervensi," kata Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Isran Noor saat dikonfirmasi dari Jakarta, Sabtu. Menurut dia, proses seleksi untuk mendapatkan 23 pemain yang dipersiapkan untuk menghadapi Arab Saudi terus dilakukan. Pihaknya berharap besok, Minggu (17/3), nama-nama pemain bisa didapatkan. Pelatnas untuk PPA 2015 sempat memanas setelah ada informasi pencoretan terhadap sedikitnya 14 pemain karena dinilai melakukan tindakan indisipliner. Hanya saja pernyataan dari salah satu jajaran pelatih itu diklarifikasi oleh pemain. Dampaknya tidak semua pemain yang telah ada di Jakarta tidak semuanya mengikuti latihan di Lapangan Halim. Sedikitnya ada 19 pemain yang tidak hadir di antaranya Hamka Hamzah, Zulham Zamrun, Jajang Mulyana, Zulkifli Syukur, Ahmad Bustomi, Boaz Solossa dan Patrich Wanggai. Meski ada 19 pemain yang absen, Luis Manuel Blanco yang mengaku kesehatannya sempat terganggu tetap memimpin latihan. Ada 32 pemain yang tetap menjalani program latihan yang diberikan oleh pelatih asal Argentina itu. Sejumlah 32 pemain yang mengikuti latihan itu di antaranya adalah Kurnia Meiga, Deny Marcel, Ponaryo, Firman Utina, Sergio van Dijk, Supardi, Taufik, Diego Michiels, Suyatno, Syahrizal, M. Roby, Bayu Gatra, Victor Igbonefo, Hasyim Kipuw, Toni Sucipto dan Andik Vermansyah. "Memang banyak pemain yang tidak datang hari ini. Tapi mereka akan kembali gabung latihan Senin (19/3)," kata pelatih timnas Luis Manuel Blanco. Seleksi timnas untuk menghadapi PPA melawan Aran Saudi diikuti semua pemain terbaik yang ada di Indonesia baik dari kompetisi IPL dan ISL. Selain itu, juga diikuti oleh pemain naturalisasi yang bermain dibeberapa klub Eropa. Tergabungnya pemain terbaik dalam satu timnas ini adalah yang pertama sejak PSSI diketuai oleh Djohar Arifin Husin. Sebelumnya penyatuan pemain sulit dilakukan karena ada dua lembaga yaitu PSSI dan KPSI. Setelah terbentuk BTN akhirnya penyatuan timnas bisa terjadi. Timnas Garuda pada PPA 2015 tergabung di Grup C bersama Irak, China dan Arab Saudi. Pada pertandingan perdana, Timnas Indonesia harus menyerah 0-1 dari tuan rumah Irak. (*/sun)