Jakarta, (ANTARA) - Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi) meminta semua pihak untuk tidak menyeret Polri dalam ranah politik menjelang Pemilihan Presiden pada 17 April 2019.
"Kami menduga ada pihak lain yang berusaha menyeret-nyeret polisi ke ranah politik dengan menuduh polisi memiliki pasukan 'buzzer' untuk dukung Jokowi," kata Direktur Eksekutif Lemkapi Dr Edi Saputra Hasibuan dalam pernyataan terlulis di Jakarta, Jumat sore.
Edi menilai pernyataan seorang politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Mustofa Nahrawardaya yang menyebut Polri memiliki tim buzzer untuk mendukung pasangan calon Presiden 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, tidak masuk akal.
"Kita paham ini musim politik. Tapi jangan diseret-seret polisi ke ranah politik. Ini bisa menggangu kinerja Polri," katanya menegaskan.
Mantan angota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini tidak yakin ada kelompok di kepolisian yang memproduksi hoaks.
"Dan sangat tidak logis ada kelompok 'baju coklat' yang memproduksi hoaks, apalagi mendukung satu capres tertentu," katanya.
Dia mengatakan Polri sudah memiliki tugas berat untuk mengamankan pemilu sehingga tidak logis kalau malah memproduksi hoaks. (*)
Berita Terkait
Ekspedisi Rupiah Berdaulat bantu percepat pertumbuhan ekonomi Mentawai
Jumat, 19 April 2024 18:29 Wib
Bank Indonesia tegaskan Ekspedisi Rupiah Berdaulat untuk jaga NKRI
Jumat, 19 April 2024 14:07 Wib
BI Sumbar mulai Eskpedisi Rupiah Berdaulat ke daerah terluar Indonesia
Jumat, 19 April 2024 14:06 Wib
BI Sumbar: Penguatan dolar juga beri dampak positif terhadap ekonomi
Kamis, 18 April 2024 15:57 Wib
DPRD Agam Gelar Rapat Paripurna Penyampaian LKPJ Bupati 2023
Kamis, 28 Maret 2024 14:42 Wib
Edi Haspa kembali jabat Camat Mapattunggul
Kamis, 28 Maret 2024 9:15 Wib
Pemkab Agam adakan pelatihan berbasis komputer bagi 64 pencari kerja
Selasa, 23 Januari 2024 16:58 Wib
Pemkab Agam bakal lakukan mutasi jabatan
Selasa, 28 November 2023 9:32 Wib